ANALISIS STRUKTUR SISTEM KEMITRAAN PEMASARAN AGRIBISNIS SAYURAN (Studi Kasus di Kecamatan Nongkojajar Kabupaten Pasuruan)

Abstract

Pemikiran sistem adalah untuk mencari keterpaduan antar bagian pemahaman yang utuh, yang diperlukan kerangka pikir baru yang dikenal sebagai pendekatan sitem. Pendekatan ini berupaya untuk menyelesaikan persoalan yang dimulai dari proses identifikasi sejumlah kebutuhan sehingga menghasilkan suatu operasi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah dengan mengidentifikasi variabel yang berperan sebagai penggerak utama sistem dan mengetahui peubah-peubah yang mempunyai hubungan konstektual terhadap sistem kemitraan, sehingga akhirnya bisa dirumuskan model hubungan pengaruhnya antar elemen sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan metode diskusi oleh ahli dari kalangan perguruan tinggi, birokrasi dan praktisi serta lembaga terkait yang sekaligus menjadi respondennya. Data primer adalah pendapat dari tenaga ahli yang dilakukan secara musyawarah, sampel responden ditentukan secara purposive dengan persyaratan tertentu. Data skunder diperoleh dengan metode wawancara dengan responden spesifik dan melalui observasi langsung di Kabupaten Pasuruan, yang selanjutnya digunakan sebagai data rujukan awal. Hasil kajian terhadap struktur sistem diidentifikasi delapan elemen sistem yaitu : sektor masyarakat, kebutuhan program, tolok ukur, aktivitas yang dibutuhkan dan lembaga terkait. Analisis pembanding antar sub elemen diketahui peubah kunci, yaitu : petani dari elemen pelaku usaha, pembinaan pelaku, penjaminan modal dan dukungan pemerintah sebagai kebutuhan program, distribusi resiko dan keuntungan yang tidak adil sebagai kendala, jaminan kualitas, kuantitas dan pasar sebagai perubahan, pangsa pasr sebagai tujuan program serta tolok ukurnya adalah meningkatnya kualitas SDM. Dari hasil diskusipara ahli disintesa lima kriteria pola pemasaran yaitu : distribusi resiko dan profit yang adil, memperluas kesempatan kerja, peningkatan pendapatan petani, peningkatan keahlian SDM dan jaminan kualitas, kuantitas serta kontinuitas produksi.