PARADIGMA TAFSIR KONTEKSTUAL: UPAYA MEMBUMIKAN NILAI-NILAI AL-QUR’AN

Abstract

Ketertinggalan peradaban umat Islam saat ini melahirkan refleksi diri sebagai upaya mencari jalan menuju kebangkitan. Salah satuny ditempuh dengan melakukan penafsiran ulang teks-teks keislaman (al-Qur’an) sesuai dengan spirit zamannya. Upaya yang dilakukan dengan metode hermeneutika ini biasa disebut dengan kontekstualisasi, melengkapi beberapa pendekatan yang telah ada sebelumnya. Keberagaman pendekatan dan metode yang digunakan berbanding lurus dengan pemahaman yang dihasilkan. Pada dataran ini tidak ada otoritas yang dapat membakukan sebuah model pemahaman. Karena model apapun baik berupa tafsir, ta’wil, exegesis, interpretasi, ataupun penerjemahan terhadap teks al-Qur’an, merupakan wilayah hermeneutika yang sangat terbuka bagi setiap usaha pembaharuan.