PROSPEK EKONOMI SYARIAH DI TENGAH PERSAINGAN EKONOMI ASEAN

Abstract

Pembangunan ekonomi ditujukan untuk meningkatkan produktivitas, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perbaikan ekonomi diharapkan dapat menetes dan meresap ke semua lapisan masyarakat bawah (trickle down theory) terlebih untuk masyarakat di pedesaan. Dengan meningkatnya kesejahteraan, maka dengan sendirinya akan berangsur dapat menanggulangi kesenjangan sosial.Pembangunan ekonomi yang tidak memihak pada rakyat tingkat bawah, akan membuat kecemburuan sosial dan berpeluang untuk memperlebar kesenjangan sosial, yang pada gilirannya akan timbul ketimpangan pendapatan. Ketimpangan pendapatan akan berakibat pada kemiskinan. Oleh karena itu berbicara tentang kemiskinan tidak terlepas dari masalah kesenjangan sosial, karena keduanya merupakan aspek yang saling keterkaitan (interdependensi) dari tingkat kebutuhan manusia dalam meningkatkan kesejahteraan. Oleh karenanya pemerintah mengupayakan untuk mengurangi kesenjangan dengan menurunkan angka kemiskinan dan menghapuskan tingkat pengangguran. Untuk mewujudkan hal di atas perlu didampingi dengan konsep pembangunan ekonomi syariah yang memiliki sifat komprehensif dan berbasis moral spiritual. Karena ekonomi syariah melibatkan segala komponen masyarakat partisipasif, integratif dan akomodatif berdasarkan prinsip-prinsip keadilan dan pemerataan.Sistem ekonomi Islam memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi, karena pada saat akad dilakukan berdasarkan hukum Islam. Tidak sedikit orang yang berani melanggar suatu kesepakatan atau perjanjian, bila hukum itu hanya berdasarkan hukum positif, akan tetapi tidak demikian bila dibarengi dengan perjanjian yang melibatkan masalah agama. Hal ini akan mampu meningkatkan kepercayaan diri yang memiliki kekuatan untuk bangkit menjaga kesinambungan stabilitas ekonomi yang cukup signifikan, yang pada gilirannya akan dapat mewujudkan dan merealisasikan komunitas ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Comunity 2015) nanti. Di samping itu, sistem perekonomian syariah yang notebone mampu meminimalisir angka kemiskinan yakni dapat ditekan seminim mungkin dari beberapa kemajuan dan perkembangan ekonomi, akan menjadi sebuah opportunity dimana Indonesia akan menjadi sebuah kekuatan dalam menghadapi tantangan ekonomi ASEAN 2015 ke depan