SISTEM ISNAD DAN OTENTISITAS HADITS; Kajian Orientalis dan Gugatan atasnya

Abstract

Pergulatan pemikiran kontemporer mengenai hadits, baik yang dilakukan oleh para pemikir muslim (insider) maupun para orientalis (outsider) agaknya juga mengalami dinamika perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini tampak dari banyaknya para pengkaji hadits khususnya dari kalangan muslim yang mencoba memekarkan dan mengkritisi pemikiran tentang hadits, seperti Fazlur Rahman (Fazlur Rahman, 1984: 57), Muhamad al-Ghazali, Yusuf al-Qardhawi dan Mushthafa al-A'zami. Sedangkan dari kalangan non-muslim (orientalis), kajian hadits antara lain dilakukan oleh Sprenger, Ignaz Goldjiher, Montgomery Watt, Joseph Schacht dan yang lain (Wahyudin Darmalaksana, 2004: 96). Diakui atau tidak, hadits selalu menjadi kajian yang  menarik bagi para pemikir dan cendekia, baik yang mengkajinya sebagai pembela (kalangan Muslim) maupun sebagai penentangnya (yang kebanyakan adalah para orientalis) (Ensiklopedi Tematis, V.I: 81.)