Deriving Sunnatic Codes In Abrahamic Hospitality For Hospitable Event

Abstract

Al-Qur’an memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan kisah keramahtamahan Nabi Ibrahim (Abraham) kepada orang-orang beriman, yang menekankan pentingnya bagi mereka untuk merenungkan kisah tersebut dan mengambil pelajaran yang relevan darinya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelajaran-pelajaran tersebut dan merancang aturan Sunnah yang dapat diterapkan pada acara ramah tamah. Dengan menggunakan metode tafsir tematik, penelitian ini mengkaji secara mendalam Al-Qur’an untuk memilah ayat-ayat yang relevan dengan topik yang bersangkutan dan menguraikannya lebih lanjut dengan dukungan hadis Nabi dan tafsir keilmuan. Studi ini menemukan bahwa kisah keramahtamahan Ibrahim diulang tiga kali di seluruh Al-Qur'an, semakin penting dan saling terkait informasi yang harus ditiru oleh orang-orang beriman dan penganutnya. Beberapa kata yang digunakan dalam kisah tersebut memuat panduan khusus yang berkaitan dengan sambutan ramah seperti salam yang melambangkan sapaan terbaik; yang dimaksud Ibrahim dan istrinya adalah penyambutan oleh pemilik atau tuan rumah; menunggu yang berarti tidak terburu-buru; betis menandakan bahan makanan lokal; lemak berarti bahan makanan berkualitas; hanidh berarti hidangan cepat saji namun tetap estetis; sambil menunjukkan kehati-hatian berarti jujur dalam mengungkapkan emosi.