KONSTRUKSI GATED COMMUNITY Perubahan dan Tantangan Masyarakat Perumahan (Studi di Perumahan BSB, Mijen Kota Semarang)

Abstract

Perkembangan perumahan yang berkonsep gated community di Kota Semarang sangat pesat, sejalan dengan giatnya usaha pengembang untuk terus membangun permukiman. Pinggir kota yang semula tidak memiliki daya jual berubah menjadi pinggiran kota/suburban yang ditata sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tulisan ini mengkaji perkembangan sosial gated community di Kota Semarang yakni perumahan BSB City. Penelitian dititikberatkan pada usaha menjawab bagaimana pandangan masyarakat gated community terhadap perkembangan perumahan di Kota Semarang dan dinamika sosial masyarakat penghuni gated community orientasinya pada perubahan dan tantangan yang muncul. Dengan menggunakan metode kualitatif, data-data yang dihasilkan dianalisis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diajukan. Hasil penelitian menunjukkan fenomena perumahan yang berkonsep gated community kehadirannya sejalan dengan keinginan masyarakat saat ini. Perumahan gated community tidak hanya merefleksikan bangunan mewah, nyaman dan aman, tetapi juga kehadirannya membentuk dan merefleksikan komunitas eksklusif, segregasi sosial, dan sebagai dampak itu sendiri yang terjadi dalam ruang gated community. Tulisan ini menyarankan perlunya pendampingan dari pihak-pihak terkait (stakeholders) dalam proses pembangunan permukiman di pinggir kota/suburban sehingga menghindari kerusakan lingkungan baik secara fisik maupun non fisik. The development of housing with the concept of gated community in Semarang City is very rapid, in line with the active efforts of developers to continue to build settlements. The outskirts of the city that previously had no selling power turned into suburbs / suburbs that were arranged according to consumer needs. This paper examines the development of the social gated community in Semarang City, namely BSB City housing. The research is focused on answering how the gated community views the development of housing in the city of Semarang and the social dynamics of the residents of the gated community, their orientation to the changes and challenges that arise. By using qualitative methods, the resulting data were analyzed to answer the research questions posed. The result of the research shows that the existence of the housing phenomenon with the concept of gated community is in line with the wishes of today's society. Gated community housing does not only reflect luxury, comfortable and safe buildings, but also its presence forms and reflects an exclusive community, social segregation, and as an impact itself that occurs in the gated community space. This paper suggests the need for assistance from related parties (stakeholders) in the process of building settlements in the suburbs / suburbs so as to avoid environmental damage both physically and non-physically.