NUANSA FIQIH DALAM PEMIKIRAN TEOLOGI SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI PADA RISALAH TUHFAT AL-RÂGHIBÎN

Abstract

This paper examines the theological thoughts of Sheikh Muhammad Arsyad al-Banjari in Tuhfat al-Râghibîn. Although it is a treatise on theology that actually deals with theoretical aspects (nazharî), it discusses extensively practical aspects (‘amalî). With Arsyad al-Banjari's background as an expert in Islamic law, these practical aspects are described using some notions developed in Islamic jurisprudence (fiqh). As a result, the nuances of fiqh are so evident in this treatise. This can be observed from the use of deontic modalities and argumentation models of fiqh to explain issues related to theology. Moreover, this treatise follows the deep structure of the so-called al-hukm al-wadh‘î in Islamic law to describe the concept of faith. Paper ini menganalisa pemikiran teologi Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dalam Tuhfat al-Râghibîn. Walaupun ini risalah tentang akidah yang sebenarnya membahas aspek-aspek teoritis (nazharî), tapi ia banyak mendiskusikan aspek-aspek praktis (‘amalî). Dengan latar belakang Arsyad al-Banjari sebagai seorang ahli fiqih, maka aspek-aspek praktis ini diuraikan dengan menuggunakan beberapa ide yang dikembangkan dalam yurisprudensi Islam (fiqih). Alhasil, nuansa fiqih sangat kentara dalam risalah ini. Ini terlihat dari penggunaan modalitas deontik dan model argumentasi fiqih untuk menguraikan persoalan-persoalan yang terkait dengan aqidah. Lebih dari itu, risalah ini mengikuti struktur dalam (deep structure) hukum wadh‘î dalam fiqih untuk menjelaskan konsep keimanan.