PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

Abstract

Pandemi covid-19 telah berlangsung selama kurang lebih delapan bulan lamanya di negara Indonesia. Berbagai kegiatan yang seharusnya dapat dilaksanakan secara langsung, harus dialihkan menjadi kegiatan daring, ditunda, atau bahkan ditiadakan terlebih dahulu. Kebijakan pemerintah yang mengharuskan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada masa awal menyebarnya covid-19 di Indonesia mengharuskan berbagai lembaga ditutup, termasuk lembaga pendidikan formal atau sekolah serta perguruan tinggi. Kebijakan mendadak tersebut memberikan berbagai macam hambatan yang cukup besar dalam berbagai aspek. Salah satu bagian yang juga harus menerima hambatan tersebut adalah perpustakaan. Perpustakaan yang berada di sekolah merupakan salah satu bagian yang ikut serta dalam proses penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan di lingkungan sekolah. Layanan perpustakaan yang semula dapat dilaksanakan secara langsung dan leluasa, harus dialihkan kepada berbagai alternatif atau bahkan diberhentikan terlebih dahulu. Proses layanan sirkulasi yang terhambat mengharuskan pustakawan untuk memikirkan cara lain untuk memastikan kembali bahan pustaka yang dipinjam oleh pemustaka telah dikembalikan atau belum. Selain hal tersebut, selama masa pandemi covid-19 pemanfaatan media sosial juga menjadi salah satu jalan agar pelayanan di perpustakaan dapat terus dijalankan. Dengan adanya pandemi covid-19 juga, kegiatan yang telah direncanakan jauh-jauh hari juga harus dipikirkan kembali oleh pihak-pihak yang bersangkutan dalam proses penyelenggaraannya. Adaptasi pada kebiasaan baru juga ternyata telah menghasilkan berbagai inovasi di tengah-tengah masyarakat. Meski begitu, kegiatan yang dialihkan menjadi kegiatan daring juga menjadi salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh masyarakat agar dapat menekan angka penyebaran covid-19 di Indonesia.