Melagukan al-quran dengan langgam jawa: Studi Terhadap Pandangan Ulama Indonesia

Autor(s): Siti Latifah Hanum, Ali Mursyid
DOI: 10.33511/misykat.v6n1.1-38

Abstract

Beberapa tahun lalu dalam suatu forum, al-Qur‟an dibacakan dengan lagu (nada) atau langgam yang tidak biasa, yaitu langgam Jawa. Tentu saja ini langsung menuai polemik di kalangan para ulama di Indonesia. Ini tentu saja menarik untuk dikaji, sehingga menjadi rumusan masalah untuk diteliti antara lain: (1) siapa saja ulama yang kontra dengan membaca al-Qur‟an dengan langgam Jawa, apa dan bagaimana argumennya? (2) siapa saja ulama yang pro atau setuju dengan membaca al-Qur‟an dengan langgam Jawa, apa dan bagaimana argumennya? (3) bagaimana persamaan dan perbedaan di antara kedua kelompok ulama yang berbeda pandangan ini? Artikel ini dari kajian riset yang bersifat kualitatif dengan sumber data primer berupa pandangan para tokoh ulama yang terlibat dalam pro dan kontra mengenai melagukan al-Qur‟an dengan langgam Jawa. Ditemukan hasil riset berupa; Pertama, para ulama yang kontra dalam hal ini diantaranya: Prof. Dr. KH. Agil Husin Munawwar, M.A, Habib Riziq Syihab, M.A, Ust. H. Tengku Zulkarnain, Muammar ZA, dan Hj. Maria Ulfah, M.A, dengan alasan Al-Qur‟an adalah kitab suci Allah, tidak dapat dipadukan dengan langgam selain langgam yang telah disepakati jumhûr „ulama. Kedua, di anatara ulama al-Qur‟an yang pro terhadap langgam Jawa ini diantaranya: Dr. Ahsin Sakho Muhammad, M.A, Prof. Dr. Quraish Shihab, M.A, Prof. KH. Ali Mustafa Ya‟qub, dan M.A, Prof. Dr. KH. Ma‟ruf Amin, M.A dengan alasan boleh saja melagukan al-Qur‟an dengan langgam lain (Jawa) asalkan tidak keluar dari Tajwid yang benar dan tidak memaksakan langgam tersebut hingga menlanggar tajwid. Selain itu, ada juga ulama yang berpandangan moderat diantaranya Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc, M.A dan Romlah Widayati, dengan alasan melagukan al-Qur‟an dengan langgam apapun boleh, namun ini jangan dibesar-besarkan, dikhawatirkan akan merusak kaidah tajwid. Karena standar membaca al-Qur‟an itu tartil. Ketiga, persamaan kelompak yang setuju dan tidak setuju, sama-sama mengutamakan membaca al-Qur‟an dengan tajwid. Adapun perbedaannya, kelompok yang membolehkan al-Quran langgam Jawa, sebenarnya membolehkan dengan syarat tidak keluar dari aturan tajwid, sementara kelompok yang menolak langgam Jawa, adalah menolak langgam yang dapat menghinakan al-Qur‟an dan jika melanggar tajwid.

Keywords

al-Qur‟an; langgam Jawa; ulama Indonesia

Full Text:

PDF

References

Al-Qurthubi, Abu Abdillah, Al-Jami` li Ahkam al-Qur`an, jilid 1. tt.p.: Dar Al-Hadits, tt.

Al-Hafizh, Abdul Aziz Abdur Rauf, Panduan Ilmu Tajwid Aplikatif, Jakarta Timur: Markaz Al-Qur‟an, 2017.

Ad-Dani, Abu Amr, at-Tahdid fi al-Itqan wa at-Tajwid, Baghdad: Maktabah Dar al-Anbâr, 1988.

Al-Baihaqi, Abu Bakr. Syu‟ab al-iman Bab Tasi‟ Asyar min Syu‟ab al-Iman, ditahqiq oleh Muhammad said Baisuni Zaglul. 1410 H, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.

Putra, Abel Herdi Deswan, “ Relasi IsLam dan Pancasila dalam Pemikiran Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab” dalam Skripsi Fakultas Syari‟ah dan Hukum, 2017.

Al-Daruquthni, Abu Hasan Ali Bin Umar, Sunan al-Daruquthni Al-Janaiz Bab Al-I‟adah „ala man Yushalli Ila Yanzhuru Ilaih Mustaqbilah, Beirut: Wizarah al-Auqaf al-Misriyah, tt.

Akbar, Abul Haris, “Musikalitas Al-Qur‟an: Kajian unsur keindahan bunyi internal dan eksternal”, dalam Skripsi tesis UIN Sunan Kalijaga, 2018.

Hanbal, Ahmad bin, Musnad Ahmad Musnad al-„Asyrah Al-Mubasysyirin bi al-Jannah, ditahqiq oleh Ahmad Syakir, Kairo: Darul Hadis, 1955.

Masrurin, „Ainatu, “Resepsi Al-Qur‟an dalam Tradisi Pesantren di Indonesia”, dalam Jurnal Studi al-Qur‟an dan Tafsir, 2018.

An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, jilid 1, tt.p.: Darus Sunnah, tt.

Awaludin, “Membaca Al-Qur‟an dengan Langgam Daerah: Studi Syarh Hadis dalam al-Kutub al-Sittah tentang Hadis Memperindah Membaca Al-Qur‟an” dalam Tesis Program Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, 2018.

Fathoni, Ahmad, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur‟an Metode Maisura, Tangerang Selatan: Yayasan Bengkel Metode Maisura & Pesantren IIQ Jakarta, 2017.

Alwi, Bashori dkk, Bunga Rampai Mutiara Al-Qur‟an Pembinaan Qari‟ Qari‟ah dan Hafizh Hafizhah, Jakarta Selatan: Pimpinan Pusat Jam`iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH), 2006.

Puspitasari, Enda, “Said Agil Munawwar: Studi terhadap Riwayat Hidup, Karya dan Pemikiran Pendidikan Islam pada Madrasah” dalam Skripsi Fakultan Tarbiyah UIN Raden Fatah Palembang, 2017.

Usman, Husaini dkk, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.

Manzur, Ibnu, Lisanul „Arab, juz 19, Dar Sadir: Beirut, t.t.

Al-Asqalani, Ibnu Hajar, Fathul Bâri, juz 9 terj. Amirudin, Jakarta Selatan: Pustaka Azzam, 2015.

Yahya, Imam Abu Zakaria, At-Tibyan Adab Penghafal Al-Qur‟an, terj. Umniyyati Sayyidatul Hauro‟, dkk, Sukoharjo: Maktabah Ibnu Abbas, 2005.

Hamid, Islam Manshur Abdul, Sunan Al-Kubra li Al-Bayhaqi, jilid 10 . tt.p.: Dar Al-Hadits, tt..

Supriyanto, Joko, “Qira‟at Langgam Jawa dalam Perspektif Hadits” , dalam Skripsi, 2016.

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1997.

Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002.

Al-Qattan, Manna Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Qur‟an, terj. Muzakir AS. Bogor: Litera Antar Nusa, 2013.

Ulfah, Maria dkk, Serial Nagham Modul Pembelajaran Nagham Al-Qur‟an, Tangerang: IIQ Jakarta Press, tt.

Shobuny, Muhammad Ali, At-Tibyan fi Ulumil Quran, Beirut: Alam al-Kitab, 1985.

Muhammad, Ahsin Sakho, Membumikan „Ulumul Qur‟an. Jakarta Selatan: PT Qaf Media Kreativa, 2019.

Ash-Shabuniy, Muhammad Ali, Studi Ilmu Al-Qur‟an. Bandung: Pustaka Setia, 1999.

Al-„Utsaimin, Muhammad Bin Shalih, Syarah Shahih Bukhari, jilid 10, tt.p.: Darus Sunnah, tt.

Thamrin, M. Husni, “Telaah atas kemunculan dan perkembangan nagham di Indonesia”, dalam Tesis, Prodi Studi Agama dan Filsafat Konsentrasi Studi Al-Qur‟an dan Hadits UIN Sunan Kalijaga, 2008.

Syihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur‟an, Bandung; Mizan, 1998.

„Asyur, Muhammad al-Thâhir Ibnu, Al-Tahrir wa al-Tanwir, juz 14. Tunisia: Dar Shuhnun, 1997.

Ismail, Muhammad bin, Shahih Bukhari al-Jumu‟ah Bab Man Intazhara hatta tudfan, ditahqiq oleh Muhammad Zuhair bin Nasir, 1422 H, Beirut: Dar Thauq al-Naja.

Salim, Muhsin, Ilmu Nagham Al-Qur`an, Jakarta: PT. Kebayoran Widya Ripta, 2004.

Hajjaj, Muslim bin, Shahih Muslim Shalat al-Musafirin wa Qashriha Bab Istihbab Tahsin al-Sauth bi al-Qur‟an, ditahqiq oleh Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi‟, Beirut: Dar Ihya Turats al-Arabi, tt.

Mansyur, M. dkk, Metode Penelitian Living Qur‟an dan Hadits, Yogyakarta: TH. Press, 2007.

Arafaat, M. Yaseer. 2015. “Memperkenalkan Tilawah Langgam Jawa”, dalam Jurnal Berta‟aruf dengan Tilawah Langgam Jawa.

Puspitasari, Tika, “Gaya Tilawah Jawi Muhammad Yaser Arafat”, dalam Tesis Program Pascasarjana, Institut Seni Indonesia Surakarta, 2016.

Al-Maliki, Sayyid Muhammad Alwi, Keistimewaan-keistimewaan Al-Qur‟an, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001.

Arikanto, S, Prosedur Suatu Pnelitian Praktis, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

Saif, Shilah Shalih, Al-„Aqdu Al-Qayid fi „Ilmi at-Tajwid, T.tp: Al-Maktabah Al-Islamiyah, tt.

Lestari, Sri Hariyati, “Studi Ma‟anil Hadits: Hadits tentang melagukan Al-Qur‟an”, dalam Skripsi Fakultas Ushuluddin program Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, 2016.

Qardhawi, Yusuf, Berinteraksi dengan Al-Qur‟an, Bandung: Mizan, 1998.

Wawancara, Dr. Hj. Romlah Widayati, M.A Via Tulis, Ciputat, 22 Agustus 2020.

Wawancara, Hj. Maria Ulfah, M.A Via telpon, Ciputat, 25 Agustus 2020.

Wawancara, KH. Ahmad Fathoni Via telpon, Ciputat, 22 Agustus 2020,

Wawancara, Via Telpon Dr. Ahsin Sakho Muhammad, Ciputat, 22 Agustus 2020.

https://republika.co.id

Refbacks

  • There are currently no refbacks.