Implementasi Reward Dan Punishment Terhadap Peningkatan Kosa Kata Bahasa Inggris Di Bintana Research And Literacy Shelter Indonesia

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode reward dan punishment dalam peningkatan kosa kata bahasa Inggris serta menggali informasi mengenai kelebihan dan kekurangan metode reward dan punishment. Metode penelitian dalam kajian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini mendapati bahwa penguasaan kosa kata bahasa Inggris peserta didik meningkat. Selain itu tingkat keyakinan dan kepuasan siswa dalam proses pembelajaran semakin baik. Praktik pemberian reward dan punishment disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Reward berupa hadiah kerajinan tangan, pujian, dan nilai. Sedangkan punishment berupa pengulangan materi dan tidak mendapatkan hadiah. Kelebihan dari metode ini adalah menumbuhkan rasa kompetitif dan memotivasi belajar secara maksimal. Sedangkan kekurangan dari metode ini berupa biaya yang harus disiapkan untuk memberikan hadiah serta terfokuskan pada siswa yang aktif saja, sebaliknya menjadi beban bagi siswa yang malas dan memiliki mental yang lemah. The purpose of this study is to describe the application of the reward and punishment method in increasing English vocabulary and to explore information about the advantages and disadvantages of the reward and punishment method. The research method in this study is a descriptive method. Data collection techniques were carried out by observation, interviews, and documentation. The results of this study found that mastery of English vocabulary increased. In addition, the level of confidence and student satisfaction in the learning process is getting better. The practice of giving rewards and punishments is adjusted to the needs of students. Rewards are in the form of handicraft gifts, praise, and grades. While punishment is in the form of repetition of material and not getting a prize. The advantage of this method is that it fosters a sense of competitiveness and motivates maximum learning. While the drawbacks of this method are in the form of costs that must be prepared for gifts and focus on only active students, on the contrary it becomes a burden for students who are lazy and have weak mentality.