PERKAWINAN BEDA AGAMA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DI DESA WONOREJO KABUPATEN SITUBONDO

Abstract

Manusia adalah makluk sosial yang tidak mungkin bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Karena itu, ia hidup bermasyarakat dan mengembangkan kebudayaan serta peradaban untuku kepentingan bersama. Maka pernikahan merupakan jalan dalam bersosialisasi dengan manusia lainnya. Akan tetapi jika pernikahan dihadapkan pada masalah perbedaan terutama perbedaan agama maka hal ini menjadi rumit untuk menjalankan roda kehidupan kedepan. Sebab, jika sudah memiliki anak maka hal ini dapat menimbulkan kegoncangan pada diri anak. Ia akan ragu untuk memilih antara agama ayah atau ibunya. Islam sangat jelas sekali dalam mengatur hal ini. Penelitian kualitatif deskriptif ini, bermaksud untuk mengungkap hasil dari pada pernikahan beda agama tersebut, yaitu dampak Pernikahan antar agama bagi kelangsungan pendidikan anak desa Wonorejo Kabupaten Situbondo. Dari studi penelitian yang ada terungkap bahwa Pernikahan antar agama bagaimanapun tetap merugikan, terlebih bila dipandang dari sudut pedagogis, sebab secara tidak langsung berarti sudah mempersiapkan lingkungan yang kurang baik bagi kedua belah pihak (pasangan dan keluarganya masing-masing) serta bagi kelangsungan pendidikan anak-anaknya. Social creatures, that's humans who cannot possibly live without the help of others. Therefore, he lives in society and develops culture and civilization for the common good. So marriage is a way of socializing with other humans. However, if marriage is faced with the problem of differences, especially religious differences, it becomes complicated to run the wheel of life in the future. Because, if you already have children, this can cause shock in the child. He will hesitate to choose between the religion of his father or mother. Islam is very clear in regulating this. This descriptive qualitative research, intends to reveal the results of the interfaith marriage, namely the impact of interfaith marriage for the continuity of education for the children of Wonorejo village, Situbondo City. From existing research studies, it is revealed that interfaith marriages are still detrimental, especially when viewed from a pedagogical point of view, because it indirectly means that they have prepared an unfavorable environment for both parties (spouse and their respective families) as well as for the continuity of children's education. his son.