MANAJEMEN ISU RUANGGURU TERHADAP POLEMIK KARTU PRAKERJA

Abstract

<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Keterlibatan Ruangguru dalam program Kartu Prakerja menimbulkan beredarnya isu negatif tentang penunjukan Ruangguru sebagai penyedia pelatihan lewat <em>platform</em> Skill Academy. Isu tersebut menimbulkan berbagai asumsi/persepsi di tengah masyarakat yang menduga bahwa penunjukan Ruangguru tak lepas dari <em>privilege</em> yang dimiliki CEO Ruangguru Adamas Syah Belva Devara, yang pada saat itu juga menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Indonesia. Dari fenomena tersebut, penelitian ini bermaksud memberikan gambaran tentang bagaimana manajemen isu yang dilakukan oleh Ruangguru dengan menggunakan analisis <em>framing </em>terhadap teks pernyataan resmi dari Ruangguru, baik melalui “Surat Terbuka Belva Devara, CEO Ruangguru” maupun laman tanya jawab khusus yang terintegrasi dengan situs web Ruangguru. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data teks media. Data akan diulas menggunakan analisis <em>framing</em> menggunakan model Entman. Untuk cakrawala pemahaman lebih terbuka, hasil analisis akan dikategorikan ke dalam jenis model <em>framing </em>Hallahan. Meskipun metode ini memang lebih umum digunakan dalam bidang jurnalistik, namun <em>framing</em> bermanfaat bagi organisasi dalam hal menyusun pesan yang dapat diterima oleh publik dan menghadirkan citra positif bagi organisasi guna keberlangsungan organisasi. Dengan mengimplementasikan manajemen isu melalui <em>framing</em>, Ruangguru dapat memposisikan diri dalam polemik ini dengan baik sehingga tidak mengakibatkan polemik berkepanjangan.</p>