PEMBERITAAN VIRUS CORONA DI TV ONE DAN KOMPAS TV (Analisis FramingZhongdang Pan dan Gerald M.Kosicki)

Abstract

<p><em>Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari virus Corona yang menular ke manusia. Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernafasan yang bisa menyebabkan gangguan pernafasan, pneumonia akut, sampai kematian. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ke beberapa negara termasuk Indonesia. Pada tanggal 2 Maret 2020, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo resmi mengumumkan bahwa ada dua WNI yang positif COVID-19. Informasi ini pun resmi diberitakan oleh berbagai media massa khususnya televisi dengan <em>angle</em> yang beragam. Sebagai saluran berbasis audio-visual, televisi masih diangggap alat yang ampuh untuk membentuk opini publik. Dengan menggunakan pendekatan Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M.Kosicki, identifikasi tentang penggunaan televisi untuk kepentingan publik diklasifikasikan dengan melakukan analisis empat struktur <em>framing</em> besar yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Dari analisis tersebut ditemukan perbedaan <em>framing</em> dalam konten pemberitaan yang disiarkan oleh 2 televisi swasta yang ada di Indonesia, TV One dan Kompas TV. TV One membingkai pemberitaan virus Corona dengan mengedepankan kepanikan dan ketakutan, sedangkan Kompas TV lebih fokus kepada upaya penanganan dan solusi pencegahan.</em><em></em></p>