Evaluasi Dampak Kebijakan Mesin Parkir Elektronik di Kota Bandung

Abstract

Pemerintah Kota Bandung pada tahun 2016 memasang mesin parkir yang berjumlah 445 mesin sebagai inovasi di bidang transportasi. Hal itu untuk menunjang keberhasilan Kota Bandung sebagai smart city. Selain itu,  untuk menciptakan layanan publik bidang transportasi dan mobilitas yang lebih baik, untuk menghilangkan permasalahan umum dalam transportasi seperti macet, pelanggaran lalu lintas, dan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi parkir. Namun sejauh ini, dalam penerapannya mesin parkir tersebut belum berjalan efektif untuk menambah Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana evaluasi dampak kebijakan mesin parkir elektronik di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitaitif dengan jenis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan mesin parkir elektronik di Kota Bandung sebagai bagian dari smart city belum terealisasi secara optimal. Hal itu dapat dilihat dari berbagai aspek, baik dari penggunaan mesin parkir, sistem pembayaran yang masih ada yang manual, maupun target peningkatan retribusi parkir yang jauh dari target Pendapatan Asli Daerah. Adapun rekomendasi dari penelitian ini di antaranya: 1) pentingnya sosialisasi yang maksimal yang tidak hanya melalui acara incidental tapi harus continueitas; 2) dibutuhkan rekrutmen petugas yang baik untuk memilih sumber daya manusia yang berkompeten; 3) perlunya diperhatikan aspek-aspek lain melalui forcesting dan planning yang baik untuk mengetahui kendala dalam upaya peningkatan retribusi  daerah