Upaya Bank Kaltim Syari’ah Unit Usaha Syari’ah (UUS) Dalam Menghindari Spekulasi Pada Produk Gadai Emas

Abstract

The research was raised from the issue of speculation on gold pawning products, where gold pawning products were not used as they should. Based on the research objectives mentioned above, the design of the research is a field research using a qualitative method that uses a sample of 400 gold pawning product customers, as well as the Kaltim Syari'ah Bank Syariah Business Unit as a gold pawning product service provider, The research reveals that the practice of gold pawning can pose risks for both customers and banks, because basically Islam has banned this speculation practice so that unwanted risks occur in running a business. The research shows that the gold pawning product has been carried out according to Bank Indonesia regulations and avoided speculation, as well as the motives carried out by customers in conducting gold pawning transactions are in accordance with the main purpose of the gold pawning product, to meet urgent needs, such as education costs, fees health, housing construction, and venture capital. Penelitian ini diangkat dari masalah spekulasi pada produk gadai emas, di mana produk gadai emas tidak digunakan sebagaimana mestinya. Berdasarkan tujuan penelitian yang disebutkan di atas, desain penelitian adalah penelitian lapangan menggunakan metode kualitatif yang menggunakan sampel 400 pelanggan produk gadai emas, serta Unit Usaha Syariah Bank Syariah Kaltim Syari'ah sebagai layanan produk gadai emas Penyedia, Penelitian ini mengungkapkan bahwa praktik gadai emas dapat menimbulkan risiko bagi pelanggan dan bank, karena pada dasarnya Islam telah melarang praktik spekulasi ini sehingga risiko yang tidak diinginkan terjadi dalam menjalankan bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa produk gadai emas telah dilakukan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan menghindari spekulasi, serta motif yang dilakukan oleh pelanggan dalam melakukan transaksi gadai emas sesuai dengan tujuan utama produk gadai emas, untuk memenuhi kebutuhan mendesak, seperti biaya pendidikan, biaya kesehatan, pembangunan perumahan, dan modal ventura.