GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PENYANDANG TUNA NETRA (Studi pada Boy Sandi Penyanyi Minang)
Abstract
Penderita tuna netra sejak lahir, dengan berbagai kemampuan yang dimilikinya mampu mengaktualisasikan dirinya dengan baik. Dia bangkit dengan terus menggali potensi-potensi yang terdapat dalam dirinya dan berupaya mengembangkan potensi tersebut semaksimal mungkin walaupun berawal dari ketidakmungkinan dan menghadapi berbagai rintangan, yang berat, akan tetapi semua proses yang dilalui akhirnya mengantarkannya kepada pencapaian aktualisasi diri yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aktualisasi diri yang dilakukan oleh Boy Sandi dan faktor yang mendorong Boy Sandi mengaktualisasikan diri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik purposive sampling sebagai penetapan sampel. Subjek dalam penelitian ini adalah Boy Sandi dan sebagai informan adalah istri Boy Sandi, ibu mertua dan tetangganya. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Boy Sandi mampu mencapai tingkat kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri. Dalam hal ini Boy Sandi adalah orang yang terbuka pada pengalaman, memiliki kehidupan eksistensial, memiliki kepercayaan diri, kreatif, spontanitas dan memiliki sifat humor. Faktor yang mendorong Boy Sandi mampu mengaktualisasikan diri adalah karena Boy Sandi mampu menerima takdir Allah tanpa menyesali diri dengan kekurangan yang dimiliki disertai dengan keinginan dari dalam diri, kegigihan, semangat, cita-cita. Di samping itu karena faktor ekonomi dan orientasi masa depan serta adanya dukungan sosial dari orang-orang terdekatnya.