Estimasi Parameter Model Curah Hujan Menggunakan Particle Swarm Optimization (PSO): Studi Kasus Ketapang dan Melawi

Abstract

Kalimantan Barat memiliki pola hujan unik yaitu pola hujan ekuatorial dan monsun.  Kabupaten Ketapang dan Melawi merupakan daerah yang berada dalam pola hujan peralihan monsun-ekuatorial sehingga sulit untuk diprediksi. Pada penelitian ini, Deret Fourier termodifikasi dari orde 1 sampai 20 telah digunakan untuk memodelkan curah hujan di kedua daerah tersebut. Parameter model dari masing-masing orde dicari menggunakan Algoritma Particle Swarm Optimization (PSO). Masing-masing orde dievaluasi menggunakan data curah hujan dari tahun 1985-2012 sehingga didapatkan model terbaik. Parameter model tersebut selanjutnya diperbaiki menggunakan PSO dan data tahun 2013-2014. Uji model dilakukan dengan cara memprediksi curah hujan di tahun 2015-2016 menggunakan parameter model yang telah diperbaiki dan hasilnya dibandingkan dengan data pada tahun yang sama. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa model curah hujan terbaik di Ketapang adalah Deret Fourier Orde 3 (DFO3), dan di Melawi adalah Deret Fourier Orde 2 (DFO2). Indeks korelasi kedua model tersebut dinilai baik setelah dilakukan perbaikan parameter yaitu 0,79 untuk daerah Ketapang, dan 0,74 di daerah Melawi. Hasil uji prediksi curah hujan di kedua daerah ini memiliki kecocokan pola dengan data pengamatan, dengan indeks korelasi di masing-masing daerah adalah 0,68 dan 0,67. Kesimpulannya, kedua model tersebut dapat dengan baik memodelkan pola hujan di kedua daerah ini. Meskipun demikian, model DFO3 kurang baik memperkirakan curah hujan di bulan Desember-April, dimana bulan tersebut memiliki curah hujan ekstrim.