MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU PENDIDIK DI MADRASAH

Abstract

Manajemen pengendalian mutu pendidik Madrasah Tsanawiyah Jatinangor dilaksanakan secara komprehensif meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dengan tujuan mengembangkan potensi peserta didik dan meningkatkan keprofesionalan pendidik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui latar belakang berdirinya Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Jatinangor Sumedang, manajemen pengendalian mutu pendidik,  meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, faktor pendukung dang penghambat, serta keberhasilan yang telah dicapai dalam pelaksanaan manajemen pengendalian mutu pendidik di Madrasah Tsanawiyah Jatinangor Sumedang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan utinitasi data, kategorisasi data, dan penafsiran data. Adapun uji keabsahan data dilakukan dengan ketekunan pengamatan, cek teman sejawat, analisis kasus negative, kecukupan referensi, pengecekan anggota, uraian rinci dan auditing. Dari hasil penelitian diperoleh simpulan (1) berdirinya Madrasah Tsanawiyah dilatar belakangi oleh kebutuhan masyarakat akan sekolah keagamaan, dan untuk itu diperlukan pendidik yang bermutu agar memperoleh output yang berkualitas. (2) perencanaan manajemen pengendalian mutu pendidik dengan program IHT guna meningkatkan kualitas pendidik, (3) dalam pelaksanaanya melalui program MGMP serta tidak terlepas dari pengawasan langsung yang dilakukan oleh kepala madrasah dan pengawas (4) evaluasi yang dilakukan oleh pihak pengawas kemenag dengan kelas visit dan PKG. (5) faktor pendukung meliputi kebijakan pemerintah yang mendukung guru agar dapat meningkatkan mutu sesuai kualifikasi, kebijakan kepala sekolah, tunjangan dari sekolah dan dari pemerintah bagi guru berprestasi. Penghambatnya meliputi waktu yang terbatas, sarana prasarana, dan biaya pribadi tidak terkendali. (6) Keberhasilan yang dicapai yaitu: Akreditasi madrasah bagus, mutu pendidik menjadi terkendali, dan para guru menjadi kompeten dalam melaksanakan tugasnya di sekolah serta tingkat sertifikasi guru bertambah. Sedangkan hasil untuk siswa yaitu, kualitas pembelajaran, tingkat kedisiplinan siswa, dan terampil dalam pembelajaran.