KOMPARASI PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID DAN DELIAR NOER

Abstract

Dalam wacana keindonesiaan kesenjangan antara kaum elit intelektual dan kelompok tradisional-konservatif tampak begitu jelas dan sepertinya sulit dipertemukan. Disatu sisi, pemikiran “liberal” sangat diperlukan agar dialektika dan diskursus keislaman tetap hidup secara dinamis. Sedangkan kelompok tradisional-konservatif, disisi lain, tidak bisa pula kita salahkan. Itulah kadar pemikiran mereka, lagi pula mereka berusaha dengan niat baik untuk menjaga puritanisme Islam. Nah, mengingat keduanya sama-sama penting maka perlu satu kelompok lagi yang dapat menjembatani kedua pemikiran diaras agar kesenjangan antara keduanya dapat dipertemukan secara harmonis. Terlepas dari pro dan kontra, makalah ini hanya sekedar menampilkan corak pemikiran mereka seraya sesekali melakukan penilaian yang tak terlalu tajam, mungkin agak eksklusif dan subjektif.