Risiko Postur Janggal dengan Kejadian Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja (Gotrak) pada Terapis Pijat

Abstract

Banyak terapis pijat yang mengalami keluhan gangguan otot rangka akibat kerja (Gotrak). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi kejadian Gotrak dan hubungan postur janggal dengan kejadian Gotrak pada terapis pijat. Jenis penelitian adalah kuantitatif analitik observational dengan desain cross sectional. Jenis pijat yang diteliti yaitu pijat tradisional Indonesia. Populasi dan sampel adalah terapis pijat di  Kota Pekanbaru tahun 2017 dengan besar sampel 77 orang yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Pengumpulan dan pengolahan data menggunakan wawancara menggunakan kuesioner, dokumentasi dan Rappid Upper Limb Assesment (RULA). Tingkat risiko kejadian Gotrak menggunakan analisis semi kualitatif dan nordic body map. Angka kejadian Gotrak pada terapis pijat cukup tinggi yaitu 61%. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian Gotrak yaitu postur janggal (POR: 8,30; 95% CI: 2,401-8,753), lama kerja (POR: 10,109; 95% CI: 2,567-39,811) dan umur (POR: 7,649; 95% CI: 2,567-39,811). Keluhan gotrak terbanyak pada kedua tangan sebanyak 57 orang (74%), bahu kiri dan bahu kanan sebanyak 27 orang (35,1%)  dan punggung bawah sebanyak 19 orang (24, 7%). Disarankan pada terapis pijat untuk untuk menghindari postur janggal saat memijat klien dengan memperbaiki postur kerja, posisi saat memijat dan meletakkan peralatan yang digunakan dalam area jangkauan tangan.