Strategi Terapis dalam Mendidik Kemandirian Anak Autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sri Soedewi Masjchkun Sofwan Kota Jambi.

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin begitu banyaknya sekarang anak-anak yang mengalami gangguan autisme. Sehingga memerlukan penanganan khusus dalam membantu kemandirian mereka. Dan dalam hal ini diperlukan para terapis yang profesional Di kota Jambi sudah banyak tempat terapi bagi anak-anak yang mengalami autis, antaranya di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sri Soedew Maschun Sofwan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan model persampelan dengan metode purposive sampling. Yakni mendapatkan informan berdasarkan pada pertimbangan bahwa ia memiliki pengetahuan tentang obyek penelitian. Tujuan daripada penelitian ini adalah ingin menganalisis bagaimana strategi terapis dalam mendidik kemandirian anak autis di SLB Sri Soedewi Maschun Sofwan kota Jambi. Dari hasil penelitian yang dilakukan dilapangan ditemukan bahwa Peran Terapis dalam membantu Kemandirian anak autis di SLB Sri Soedewi Maschun Sofwan adalah: Faktor yang menyebabkan terjadinya autis adalah faktor endogen dan eksogen, faktor endogen adalah semua pengaruh yang bersumber dari dalam dirinya sendiri, seperti keadaan keturunan dan konstitusi tubuhnya sejak dilahirkan dengan segala perlengkapan yang melekat padanya. Faktor eksogen adalah semua keadaan atau pengaruh yang berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan dengan faktor lingkungan. Adapun upaya yang dilakukan terapis dalam membantu membina kemandirian anak autis adalah dengan melakukan terapi dengan menggunakann berbagai macam teori dan metode Lovas (ABA) yakni : menggunakan terapi wicara, terapi okupasi, terapi bermain, terapi fisik, terapi sosial dan terapi motorik. Kemudian keefektifan terapis dalam menumbuhkan kemandirian anak autis adalah sangat efektif, hal tersebut terlihat pada banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi pada anak yang mengalami autis tersebut sehingga dapat membantu pada kemandirian anak tersebut dalam berbagai hal.