Main Article Content

Abstract

 


Kenyataan yang ada, terdapat manusia yang memiliki kekurangan sehingga tidak bisa menguasai empat keterampilan atau kemampuan bahasa (menulis, membaca, berbicara, dan menyimak). Salah satunya adalah anak tunarungu. Kekurangan tersebut, berdampak pada kemampuan bahasa lainnya khususnya kemampuan berbicara dan menulis. Pada dasarnya kemampuan bahasa tulis adalah kemampuan bahasa yang bisa dilakukan anak tunarungu untuk menggantikan kemampuan bahasa lisannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan menulis pada siswa tunarungu di SDN Inklusi se Kabupaten Tuban. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui dari data wawancara, pada indikator 1) tujuh siswa yang dapat menulis dengan persentase 100%, indikator 2) empat siswa yang dapat menunjukkan kemampuan tersebut dan tiga siswa tidak dapat menunjukkan kemampuan tersebut, persentase sebesar 57,1% siswa yang dapat dan 42,9% siswa yang tidak dapat. Pada indikator 3) tiga siswa yang dapat dan empat siswa yang tidak dapat, persentase sebesar, 42,9% untuk siswa yang dapat dan 57,1% siswa yang tidak dapat. Indikator 4) satu siswa yang dapat dan enam siswa yang tidak dapat, persentase sebesar 14,2% siswa yang dapat menunjukkan kemampuan dan 85,8% siswa yang tidak dapat menunjukkan kemampuan tersebut. Indikator 5) tiga yang dapat menunjukkan kemampuan sesuai indikator dan empat yang tidak dapat menunjukkan, dengan persentase 42,9% siswa yang dapat dan 57,1% siswa yang tidak dapat. Data hasil tes menggunakan indikator 2 sampai 5. Indikator 2) empat siswa dapat menunjukkan kemampuan dan tiga siswa tidak dapat, persentase sebesar 57,1% siswa yang dapat menunjukkan kemampuan 42,9% siswa yang tidak dapat. Indikator 3) lima siswa dapat dua siswa tidak dapat, persentase sebesar 71,4% siswa yang dapat dan 28,6%bagi siswa yang tidak dapat menunjukkan kemampuan. Indikator 4) satu siswa dapat menunjukkan kemampuan dan enam siswa tidak dapat menunjukkkan kemampuan, persentase sebesar 14,2% siswa yang dapat dan 85,8% siswa yang tidak dapat menunjukkan kemampuan. Indikator 5) enam siswa dapat menunjukkan kemampuan dan satu siswa tidak dapat  menunjukkan kemampuan, persentase sebesar, 85,8% siswa yang dapat dan 14,2% siswa yang tidak dapat. Simpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa kemampuan menulis siswa kelas IV tunarungu di SDN Inklusi se Kabupaten tuban rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah rendahnya kemampuan bahasa lisan yang dimiliki akibat tidak berfugsinya indera pendengaran yang dimiliki.

Keywords

kemampuan menulis siswa tunarungu

Article Details

How to Cite
Pujiastuti, A. U., Agustin, I., & Mizan, S. (2018). Analisis Kemampuan Menulis Siswa Tuna Rungu di Sekolah Dasar Inklusi. JURNAL PENDIDIKAN DASAR NUSANTARA, 4(1), 1-11. https://doi.org/10.29407/jpdn.v4i1.12198

References

  1. Pujiastuti, A. U. 2016. Penerapan Kooperatif Team Game Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Kemampuan Bertanya pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas IV SDN Kebonharjo I. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 1(2).
  2. Somantri, S. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : Refika Aditama.
  3. Tarigan, H. G. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
  4. Bintoro, T. & Santoso, T. 2000. Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu. Jakarta: Yayasan Santi Rama