EPISTEMOLOGI PEMIKIRAN ISLAM ‘ABED AL-JABIRI DAN IMPLIKASINYA BAGI PEMIKIRAN KEISLAMAN

Abstract

Abed al-Jabiri is the young philosopher Muslim and the famous one of Arab-Islam thinker about tradition relevance in the modern era. Religious issue that appearing in Arab society and how they give attention to their tradition or Turâts, has motivated Al-Jabri to offered his idea. He pin down critically from what we call or reputed by “reference” and “how to refer to”. He describe that today what we need is combination between “critical of the past era” in order to avoid from history manipulation and “critical today” in order to disappear the identity confirmation and the apology within confront every west concept or idea. This journal examine al-Jabiri thought by critical analysis method, and describe his intellectual journey, his epistemology concept about Islam thought, also his thought implication for Islam thought. In reviewing and critiquing a tradition, Al-Jabri use of "historicity" (tarikhiyyah), "objectivity" (madlu'iyyah), and "continuity" (istimrariyah). "Historicity" and "objectivity" are both in the sense of separation between the reader and the reading object (fasl al-qari’ ‘an al-maqru), while the "continuity" means connecting the reader to the reading object (washl al-qari ‘an al-maqru). ‘Abed al-Jabiri adalah seorang filsuf muda muslim, sekaligus pemikir Arab Islam yang terkemuka terkait dengan pemikirannya akan sebuah relevansi tradisi di zaman yang penuh dengan kemajuan (modernitas). Persoalan keagamaan yang muncul ditengah masyarakat Arab dan dalam menyikapi Turâts yang mereka miliki, mendorong al-Jabiri untuk memasarkan gagasan-gagasan yang dimilikinya. Ia menawarkan suatu ajakan untuk dapat memikirkan secara kritis apa yang dianggap sebagai “rujukan” dan “cara merujuk”-nya. Ia menjelaskan bahwa apa yang dibutuhkan saat ini adalah suatu kombinasi antara “kritik atas masa lalu” agar terhindar dari manipulasi sejarah untuk kepentingan sekarang, dan adanya “kritik masa kini” agar tidak muncul upaya penegasan identitas dan apologi dalam berhadapan dengan konsep-konsep Barat yang dianggap asing tersebut. Jurnal ini mengkaji pemikiran Aljabiri dengan menggunakan metode analisis kritis, terkait dengan perjalanan intelektual ‘Abed al-Jabiri, konsep epistemologi pemikiran Islamnya, dan implikasi pemikirannya bagi pemikiran keislaman. Hasil analisa menunjukkan bahwa untuk meninjau ulang dan mengkritisi sebuah tradisi, Al-Jabiri menggunakan pendekatan “historisitas” (tarikhiyyah), “objektifitas” (madlu’iyyah), dan “kontinuitas” (istimrariyah). “Historisitas” dan “objektifitas” sama-sama dalam arti pemisahan antara sang pembaca dan objek bacaanya (fasl al-qari’ ‘an al-maqru), sedangkan “kontinuitas” berarti menghubungkan sang pembaca dengan objek bacaannya (washl al-qari ‘an al-maqru)