MELATIH KESABARAN DAN WUJUD RASA SYUKUR SEBAGAI MAKNA COPING BAGI ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK AUTIS

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa makna coping serta manfaat coping yang dilakukan oleh orang tua yang memiliki anak autisme. Informan terdiri dari empat (4) orang, yang merupakan pasangan suami istri yang memiliki anak autis, dengan menggunakan purposive sampling.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa orang tua memaknai coping sebagai pembelajaran untuk melatih kesabaran, wujud rasa syukur serta menyadari pentingnya dukungan sosial dari orang lain dalam mengasuh anak autis. Pemaknaan coping bagi orangtua merupakan sebuah proses pengalaman dan pembelajaran hidup, yang akan meningkatkan kapasitas internal mereka. Bersyukur atas anugerah anak yang telah diberikan Tuhan menjadi ajang untuk melatih kesabaran diri, sehingga mereka mampu menjalankan perannya sebagai orangtua dengan baik dan benar. Ada perbedaan coping yang dilakukan oleh orangtua dalam menghadapi, merawat dan mengasuh anak autis. Coping Ibu lebih cenderung kepada problem focused coping, sedangkan coping ayah cenderung pada emotional focused coping.