The Social Construction of Yasinan in the Form of Social Identity “a Case Study in Ketapangkuning Village, Ngusikan Subdisctrict, Jombang Regency”

Abstract

Tradisi menjadi bagian penting yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat. Keberadaan tradisi sering kali dilatarbelakangi oleh banyak hal, salah satunya yaitu agama. Pada masyarakat Jawa, unsur keagamaan memasuki hampir seluruh tradisi yang dijalankan. Tradisi Yasinan merupakan wujud meleburnya nilai-nilai agama Islam di masyarakat. Hingga sekarang Tradisi Yasinan masih terus mengalami proses regenerasi. Akan tetapi, seiring berkembangnya zaman tradisi ini mengalami pergeseran nilai akibat konstruksi sosial. Kondisi tersebut juga terjadi pada Tradisi Yasinan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ketapangkuning. Saat ini, Tradisi Yasinan hanya dijadikan sebagai media untuk memperoleh kekayaan semata. Sehingga, dalam pelaksanaannya secara tidak langsung telah membentuk suatu identitas sosial kelompok tertentu.  Tujuan dari peneltian ini yaitu untuk melihat bagaimana konstruksi Tradisi Yasinan dalam pembentukan identitas sosial masyarakat desa setempat. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konstruksi sosial.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pergeseran nilai dalam Tradisi Yasinan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ketapangkuning. Tradisi Yasinan menjadi media dalam membentuk identitas sosial masyarakat setempat. Pembentukan identitas sosial ditunjukkan melalui kegiatan ‘arisan’ yang dilakukan dalam tradisi tersebut.