MENYOAL PEMBERIAN WASIAT WAJIBAH KEPADA ANAK TIRI (STUDI PUTUSAN HAKIM TERHADAP KASUS WARISAN ANAK TIRI)

Authors

  • Zakiul Fuady Muhammad Daud IAIN Takengon, Aceh Tengah, Aceh, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37249/assalam.v6i1.387

Keywords:

Wasiat Wajibah, Anak Tiri, Putusan Hakim, Kewarisan Islam

Abstract

Anak tiri merupakan anak bawaan dari suami atau istri dari pasangan sebelumnya. Keberadaan anak tiri dengan keluarga baru memunculkan sebuah dilema terutama dalam masalah kewarisan dengan orang tua tirinya. Dalam hal ini sebagian putusan hakim memberikan hak waris kepada anak tiri melalui wasiat wajibah. Yang menjadi permasalahan adalah apakah putusan ini sudah sesuai dengan syariat Islam? Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan beberapa contoh putusan hakim terkait hak waris anak tiri, dan menganalisis pemberian wasiat wajibah kepada anak tiri dalam konsep Islam. Selain itu penelitian ini juga memcoba memberikan solusi dalam menghadapi dilema ini. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan antara hukum yang ada dalam buku (kitab) dengan hukum yang ada di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kasus tentang hak waris anak tiri di pengadilan, dimana terkadang hakim memberikan wasiat wajibah terkadang tidak. Putusan hakim memberikan wasiat wajibah kepada anak tiri tidak sesuai dengan ketentuan hukum kewarisan Islam karena anak tiri bukan termasuk kategori ahli waris. Jika keluraga tiri ingin memberikan harta waris kepada anak tiri, maka bisa dilakukan melalui wasiat biasa, hibah maupun tasyawur al-qismah, yaitu pemberian harta berdasarkan kesepakatan bersama seluruh ahli waris.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ab? Zahrah, M. (1959). Ushul Fiqh. Riyadh: Dar al-Fikr al-Arabi.

Al-‘Ainani, B. A. (1982). Ahk?m al-Was?y? wa’l-Auqaf. Alexandria: Muassasa Shab?b al-Jam?’a.

Al-Sijistani, I. A. D. (n.d.). B?b M? j?’a f? al-was?y? li al-w?rith. In Sunan Ab? D?w?d. Beirut: Maktab al-Dir?s?t wa al-Buh?th f? D?r al-Fikr.

Al-Zuhaily, W. (2013). Usul al-Fiqh al-Islami. Damaskus: Dar al-Fikr.

Ash-Shabuni, M. A. (1995). Pembagian Waris Menurut Islam. Jakarta: Gema Insani.

Ash-Shiddieqy, M. H. (1987). Fiqih Mawaris. Semarang: PT. Pustaka Riski Putra.

Ashshofa, B. (1996). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta.

Asrowi. (2018). Ijma dan Qiyas dalam Hukum Islam. Jurnal Aksioma Al-Musaqoh, 1(1), 30–49.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.55171/jam.v1i1.370

At-Tirmi??, A. ‘?s?. (1975). Sunan at-Tirmi?? Vol. III. Kairo: Maktabah Mu??af? al-B?b? al-?alab?.

Basri, H., Wahab, A. A., & Sarong, A. H. (2014). Perspektif wasiat wajibah terhadap anak tiri (Kajian persamaan hak dengan anak angkat). Jurnal Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 2(2), 59–70.

http://jurnal.unsyiah.ac.id/MIH/article/view/4616

Daud, Z. F. M. (2021). Analisis putusan hakim terhadap ahli waris yang berbeda agama dalam perspektif syara’: Studi kasus No. 1803/PDT.G/2011/PA.SBY. Jurnal As-Salam, 5(1), 62–75.

https://doi.org/https://doi.org/10.37249/assalam.v5i1.261

Daud, Z. F. M., & Azahari, R. (2018a). Amalan penghakiman dalam kes wasiat wajibah kepada waris berbeza agama: Kajian kes Terpilih. Jurnal Syariah, 26(2), 267–294. https://doi.org/10.22452/js.vol26no2.4

Daud, Z. F. M., & Azahari, R. (2018b). Wasiat wajibah kepada anak angkat: analisis terhadap keputusan dan metode penghakimandalam kes no 459/Pdt.G/2013/PTA Sby. Jurnal Fiqh, 15(1), 41–60.

https://ejournal.um.edu.my/index.php/fiqh/article/view/12380/9444

Daud, Z. F. M., & Azahari, R. (2019a). The wajibah will: Alternative wealth transition for individuals who are prevented from attaining their inheritance. International Journal of Ethics and Systems, 38(1), 1-19.

https://doi.org/10.1108/IJOES-09-2018-0133

Daud, Z. F. M., & Azahari, R. (2020). Analisis keputusan dan metode penghakiman terhadap pemberian wasiat wajibah kepada anak tidak sah taraf dalam kes no. 0257/PDT.G/2012/PA.JBG. Jurnal Fiqh, 17(1), 1–32.

https://doi.org/https://doi.org/10.22452/fiqh.vol17no1.1

Daud, Z. F. M., & Azahari, R. B. (2019b). Menyoal Rekontruksi Maqashid Dalam Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 18(1), 1–33. https://doi.org/10.22373/jiif.v18i1.2843

Fajar, M., & Achmad, Y. (2010). Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fatwa MUI. (2012). Kedudukan anak hasil zina dan perlakuan terhadapnya. 11, 1–11. http://mui.or.id/wp-content/uploads/files/fatwa/Kedudukan-Anak-Hasil-Zina-dan-Perlakuan-Terhadapnya-final.pdf

Hazm, I. (1983). Al-Muhalla, vol. 9. Beirut: D?r al-Fikr.

Ibnu M?jah, I. al-H. A. A. M. bin Y. al-R. (1999). B?b L? wasiyyata li w?rith. In Sunan Ibn M?jah. Riyadh: D?r al-Sal?m.

Jazari, I. (2019). Studi komparasi konsep kewarisan anak tiri perspektif kompilasi hukum Islam (KHI). JAS: Jurnal Ilmiah Ahwal, 1(1), 30–48.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33474/jas.v1i1.2724

Khairani. (2012). Wasiat Wajibah dalam Pemikiran Hukum Ibn Hazm. Banda Aceh: Searfiqh.

Krismayanti, & Zulkifli. (2022). Pembagian warisan anak tiri ditinjau dari hukum Islam (Studi kasus Desa Bumi Mulya, Logas Tanah Darat, Kabupaten Kuantan Singingi). Jurnal Integrasi Ilmu Syariah, 3(1), 47–56.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31958/jisrah.v3i1.5790

Mahkamah Agung RI Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. 2015. Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama.

Munthohar, H. A. (n.d.). Anak tiri (dalam perspektif hukum kewarisan Islam). Pengadilan Agama Bajarnegara.

http://www.pa-banjarnegara.go.id/uploads/2011/01/anaq tiri.pdf

Nofitasari, K. D. (2021). Wasiat wajibah kepada anak angkat non muslim dan anak tiri (Formulasi hukum wasiat wajibah dalam pasal 209 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia dan perkembangannya). Al-Syakhsiyyah: Journal of Law and Family Studies, 3(2), 25–47.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21154/syakhsiyyah.v3i2.3370

Nugraheni, D. B., Ilhami, H., & Harahab, Y. (2010). Pengaturan dan implementasi wasiat wajibah di Indonesia. Mimbar Hukum, 22(2), 311–329.

https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jmh.16229

Pahroji, D. (2019). Kedudukan anak tiri dan anak angkat dalam putusan Mahkamah Agung nomor 489 K/AG/2011 dihubungkan dengan sistem hukum waris Islam. Jurnal Hukum Positum, 4(1), 14–35.

https://doi.org/https://doi.org/10.35706/positum.v4i1.3005

Sondakh, R. A. (2017). Kedudukan hak waris anak tiri dalam perkawinan sah menurut hukum waris Islam. Lex Crimen, VI(3), 29–36.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrimen/article/view/15595

Tono, S. (2013). Wasiat wajibah sebagai alternatif mengakomdasi bagian ahli waris non-muslim di Indonesia. Yogyakarta:Universitas Islam Indonesia.

Usman, S., & Somawinata, Y. (1997). Fiqh Mawaris: Hukum kewarisan Islam. Jakarta: Gaya Media.

Wiwin. (2015). Pengembangan hukum wasiat wajibah terhadap anak tiri (Studi analisis putusan MA No:554 K/AG/2011 tgl 19 Maret 2012). Maqasid: Jurnal Studi Islam, 4(1), 1–6.

http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Maqasid/article/view/1377/1117

Downloads

Published

2022-06-24

How to Cite

Daud, Z. F. M. (2022). MENYOAL PEMBERIAN WASIAT WAJIBAH KEPADA ANAK TIRI (STUDI PUTUSAN HAKIM TERHADAP KASUS WARISAN ANAK TIRI). Jurnal As-Salam, 6(1), 49–61. https://doi.org/10.37249/assalam.v6i1.387