FLEKSIBILITAS HUKUM FIQH DALAM MERESPONS PERUBAHAN ZAMAN

Authors

  • Muhammad Taufiq Ma'had Aly MUDI Mesjid Raya
  • Tgk. Syarkawi, M. Pem. I IAI Al-Aziziyah Samalanga

DOI:

https://doi.org/10.61433/alnadhair.v1i01.7

Keywords:

Hukum fikih, Respons Fikih, Perubahan Zaman

Abstract

Kajian ini penting dilakukan untuk menjelaskan tentang fleksibilitas hukum fiqh dalam merespons perubahan zaman. Dinamika ini dapat dipahami berdasarkan fenomena terjadi kebebasan dalam berekspresi pemikiran perkembangan fiqh dalam masyarakat saat ini. Fokus kajian ini yaitu batasan fleksibilitas hukum fiqh dalam merespons perubahan zaman dan penggunaan kaidah lā yunkaru taghayyur al-Ahkām bi taghayyur al- Azmān terhadap batasan fleksibilitas hukum fiqh dalam merespons perubahan itu. Fleksibilitas yang dimaksudkan dalam kajian ini yaitu kemampuan hukum fiqh dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan dan perkembangan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya batasan dan ketegasan pada fleksibilitas fikih untuk menjaga kebebasan dan loyalitas dalam melakukan perubahan hukum setiap zaman. Penelitian ini merupakan kajian pustaka dengan menggunakan metode kualitatif. Adapun data yang diperlukan berupa literatur-literatur yang berkaitan dengan perkembangan pemikiran fiqh. Sedangkan teknik analisis data yaitu content analisis terhadap sejumlah literatur yang diperlukan dalam kajian ini. Hasil penelitian ini adalah perubahan hukum mestilah memiliki lima batasan atau persyaratan, yaitu: Pertama, tidak bertentangan dengan nash syariat. Kedua, perubahan tersebut bersifat stabil atau sering, Ketiga, perubahan yang bersifat esensial. Keempat, memiliki keyakinan atau dugaan yang kuat. Kelima, selaras dengan maqashid al-syariah. sedangkan penggunaan kaidah lā yunkaru taghayyur al-ahkām bi taghayyur al- azmān hanyalah pada hukum-hukum yang memang terbangun melalui pondasi adat istiadat/urf dan hukum ijtihadi yang berdiri berlandaskan analogi dan maslahah. Jadi bukan semua hukum syariat dapat dianulir akibat pergeseran waktu maupun peredaran masa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

‘Alawi bin Ahmad bin Abdul al-Rahmān al-Saqqāf, al-Fawā’id al-Makkiyyah, Surabaya: al-Hidayah, t.t.

‘Alī Ahmad al-Jarjāwī, Hikmah al-Tasyrī wa Falsafatuhu, Beirut: dar al-Fikrī, 2009.

Abdullah bin Abd al-Rahman, Sunan al-Dārimī, http://carihadis.com/Musnad_Darimi/168.

Abu Zahrah, al-Ahwāl al-Syakhsiyyah. Kairo: Dar al-Fikri al-‘Arabi, t.t.

Abul Hidayd, Terjemahan Fathul Mu’in, Jld I, Surabaya: al-Hidayah,t.t.

Al-Firarul Makin, dikutip dari artikel Athwalu muddatin lilhamli, sumber: http://www.saaid.net/Doat/ehsan/148.html.

Al-Mausū’ah al-fiqhīyyah juz 26, Kuwait: Wizarat al-awqāf wa al-Syu’ūn al-islāmiyyah, 1984.

Al-Suyuthī, Jalaluddīn Abdul al-Rahmān, al-Asybāh wa al-Nadzāir, Beirut:Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1984.

Hadi Munawwar, Dhawābith Taghayyur al-Ahkām bi Taghayyur al-Zurūf ‘Inda Muhammad Qasim al-Mansī, Tesis, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatra Utara, 2013.

Hasan Abdullah Amin, Ahkām al-Taghayyur al-Qīmah al-Umalat al-Naqdiyah wa Asyira fi Tasdid al-Qard, Beirut: Dar al-Nafis, t.t.

Hasan bin Muhammad al-‘Athar, Hasyiyah al-‘Athar, Jld. II, (Beirut: Dar Kutub al-‘Ilmiyyah, t.t.

Helmi Imran, Maqashid Syari’ah Sebagai Epistemologi Hukum Islam, (Makalah), tidak diterbitkan.

Ibn Najīm al-Hanafī, al-Asybah wa al-Nazhāir, Beirut: Dar al-Fikri, 1983.

Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri ‘Ala Ibn Qasim al-Ghazi, Jld I, Surabaya: al-Haramain, t.t.

Ibrāhim bin Musa al-Syāthibi, Al-Muawâfaqat Fi Ushul al-Syari’ah, Beirut: Dar al-Kutub al ‘Ilmiyyah, 2004.

Isma’il Kaukasal, Taghayyur al-ahkām fī al-Syari’ah al-Islāmiyyah, Beirut: Muassasah al-Risalah, 2000.

Ismail bin Umar bin Kasir, Tafsir Ibn al-Katsīr Juz 6, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1419 H.

M. Quraish Shihab, Jilbab, Ciputat: Lentera Hati, 2004.

Mohammad Mufid, Belajar Dari 3 Ulama Syam, Jakarta: Gramedia, 2015.

Muhammad al-Zuhailī, al-Qawā’id al-Fiqhiyyah wa Tathbīqātuhā fī al-Mazāhib al-Arbā’ah, Dimasyq: Dar al-Fikri, 2006.

Muhammad Amin al-Syanqithi , Adhwa’ul Bayan, Makkah: Dar ‘Ālim al-Fawāid, 1426 H.

Muhammad az-Zuhaily, al-Qawa’id al-Fiqhiyyah wa Tathbiqatuha ‘Ala al-Mazahib al-Arba’ah, Dimasyq: Dar al-Fikri, 2006.

Muhammad az-Zuhaily, al-Qawa’id al-Fiqhiyyah wa Tathbiqatuha ‘Ala al-Mazahib al-Arba’ah.

Muhammad bin Bahadir Al-Zarkāsyī, al-Bahr al-Muḥīth, Jld I, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, t.t. .

Muhammad bin Jarir al-Thabari, Jami’ul Bayān Fī Takwīl al-Qur’an, Juz 19, Beirut: Muassasah al-Risalah, 2000 M.

Muhammad Hasan Hito, Al-Wajīz Fī Ushūl al-Tasyri’ al-Islamī, Beirut: Muassah al-Risalah, t.t.

Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi, Qadhāyā Fiqhiyyah Mu’āshirah, Damaskus : Maktabah al-Farani, 1991.

Muhammad Shahrur, Metodologi Fikih Islam Kontemporer, Yogyakarta: eLSAQ Press, 2004.

Nasr Hāmid Abū Zayd, Naqd al-Khitāb al-Dīniy, Misr: Dār Sīnā, 1992.

Qasim al-Mansī, Taghayyur al-Zhuruf wa Asaruhu fi Ikhitlaf al-Ahkam fi al-Syariah al-Islamiyah, Mesir: Dar al-Salām, 2010.

Qasim al-Mansī, Taghayyur al-Zhuruf wa Asaruhu fi Ikhitlaf al-Ahkam fi al-Syariah al-Islamiyah, h. 544-555.

Syir ‘Ali Dzarīfī, al-Tsawābit wa al-Mutaghayyirāt, Islamabad: International Islamic University, 2006.

Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional, 2008.

Wahbah al-Zuhailī,Subul al-Istifādah min an-Nawāzil wa al-Fatāwā wa al-‘Amāl al-Fiqhī. Damaskus: Dar al-Maktabi, 2001.

Wahbah Zuhailī, Ushul al-Fiqh al-Islami, Damaskus: Dar al-Fikri, 1986.

Downloads

Published

04/10/2022

How to Cite

Taufiq, M., & Tgk. Syarkawi, M. Pem. I. (2022). FLEKSIBILITAS HUKUM FIQH DALAM MERESPONS PERUBAHAN ZAMAN. Jurnal Al-Nadhair, 1(01), 45–66. https://doi.org/10.61433/alnadhair.v1i01.7