Main Article Content

Abstract

Walimatul ursy atau yang sering dikenal dengan pesta perkawinan merupakan jamuan makan dalam rangka mensyukuri nikmat atas terlaksanakannya sebuah pernikahan. Pada Jam’iyah Rifaiyah dalam pelaksanaan walimatul ursy terdapat persyaratan tertentu. Hal ini tidak luput dari peran KH. Ahmad Rifa’i yang merupakan tokoh junjungan Jam’iyah Rifaiyah. Pelaksanaan walimatul ursy pada Jam’iyah Rifaiyah cenderung memiliki aturan-aturan yang lebih ketat. Untuk itu, dalam penelitian ini diangkat dua rumusan masalah yakni terkait dengan konsep pemikiran KH. Ahmad Rifa’i tentang walimatul ursy dan implementasi walimatul ursy Jam’iyah Rifaiyah di Desa Sundoluhur Kecamatan Kayen kabupaten Pati. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui konsep pemikiran KH. Ahmad Rifa’i tentang walimatul ursy dan untuk mengetahui implementasi walimatul ursy Jam’iyah Rifaiyah di Desa Sundoluhur Kecamatan kayen Kabupaten Pati. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Sedangkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan penelitian lapangan. Hasil dari penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan. Pertama, konsep pemikiran KH. Ahmad Rifa’i tentang walimatul ursy yang terbagi menjadi tiga poin yakni: 1) Hukum melaksanakan walimah ialah sunnah dan menghadiri walimah fardhu ‘ain. 2) Hukum menghadiri walimah dapat berubah sesuai dengan kondisi. Jika di majelis walimah terdapat kemunkaran maka hukum menghadiri walimah itu haram. Hukum menghadiri walimah akan tetap wajib, jika orang yang diharap menghadiri walimah tersebut dapat menghilangkan kemunkaran. Beberapa kemunkaran yang ada dalam walimatul ursy ialah: adanya minuman keras, adanya gamelan dan musik yang haram, terdapat gambar hewan yang sempurna di majelis walimah, dan bercampurnya tamu laki-laki dan perempuan dalam satu majelis. 3) Kemunkaran yang terdapat dalam walimah dapat membuat saksi menjadi fasik sehingga menyebabkan batalnya nikah karena tidak menghadirkan saksi yang adil. Kedua, pelaksanaan walimah pada Jam’iyah Rifaiyah di Desa Sundoluhur Kecamatan Kayen Kabupaten Pati masih berpegang teguh terhadap ajaran KH. Ahmad Rifa’i yang dituangkan dalam kitab yang berjudul Tabyīn al-Islah.


 


Walimatul Ursy, frequently known as a wedding party, is a banquet as a form of gratitude for the implementation of a marriage. In Jam'iyah Rifaiyah, there are certain requirements in the implementation of walimatul ursy,. This cannot be separated from the role of KH. Ahmad Rifa'i who is a respected figure of Jam'iyah Rifaiyah. The implementation of walimatul ursy at Jam'iyah Rifaiyah tends to have stricter rules. For this, in this study, two problem are formulated namely those related to the concept of KH Ahmad Rifa'i’s thinking. about the walimatul ursy and the implementation of the walimatul ursy Jam'iyah Rifaiyah in Sundoluhur Village, Kayen District, Pati Regency. This study aims to determine the concept of KH. Ahmad Rifa'i’s thinking about walimatul ursy and to figure out the implementation of walimatul ursy Jam'iyah Rifaiyah in Sundoluhur Village, Kayen District, Pati Regency. This study used a qualitative method and for obtaining the data needed, it used field research. The results of this study resulted in two conclusions. First, the concept of KH. Ahmad Rifa'i’s thinking about walimahul ursy is divided into three points: 1) The law of carrying out walimah is sunnah and attending walimah is fardhu 'ain. 2) The law of attending walimah might change based upon condition. If there is a munkar (evil) in the walimah assembly, then it is haram (unlawful) to attend the walimah. The law of attending walimah will remain obligatory, if the person who is expected to attend the walimah is able to eliminate munkar (evil) such as the presence of liquor, the presence of gamelan and music that is forbidden, perfect pictures of animals in the walimah assembly, and the mix of male and female guests in one assembly. 3) The munkar in walimah can make the witness become wicked, causing the marriage to be annulled because not  presenting a fair witness. Second, the implementation of walimah at Jam'iyah Rifaiyah in Sundoluhur Village, Kayen District, Pati Regency still adheres to the teachings of KH. Ahmad Rifa'i as outlined in the book entitled Tabyīn al-Islah.

Keywords

Walimatul Ursy Jami’ah Rifaiyah Pemikiran KH. Ahmad Rifa’i

Article Details

Author Biography

Anisah Budiwati, Universitas Islam Indonesia

Anisah Budiwati, adalah Dosen Tetap Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia sejak 2014. Bertugas mengajar di Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyah) dalam matakuliah Ilmu Falak, Pendidikan Agama Islam, dan mengajar matakuliah agama lainnya di beberapa Fakultas di lingkungan UII. Kelahiran Garut, 21 Agustus 1989 ini menekuni ilmu Falak dari sejak tahun 2007 dengan menempuh S1 di IAIN Walisongo Semarang, melanjutkan magister dan lulus di tahun 2013 di Institusi yang sama. Dua tahun setelah menjadi Dosen di UII, mendapat kesempatan dan menyelesaikan studi lanjut S3 di Pascasarjana UIN Walisongo Semarang dengan judul Disertasi yaitu Formulasi Kalender Hijriah dalam Perspektif Historis-Astronomis. Karya ilmiah yang telah ditulis diantaranya Fiqh Hisab Arah Kiblat: Kajian Pemikiran Dr. Ing. Khafid dalam Software Mawaqit (Jurnal UNISIA 2013), Model Pembelajaran Integratif dalam Pengajaran Matakuliah Ilmu Falak II di Prodi Hukum Islam UII Yogyakarta (Prossiding “Integration of Contemporary and Islamic Knowledge in Islamic Universities”, 2015), Tongkat Istiwa’, Global Positioning System (GPS) dan Google Earth untuk Menentukan Titik Koordinat Bumi dan Aplikasinya dalam Penentuan Arah Kiblat (Jurnal Al-Ahkam, 2016), Telaah Awal Kalender Hijriah Global Tunggal Jamaluddin ‘Abd al Razik (Sebuah Upaya Menuju Unifikasi Kalender), (Jurnal Bimas Islam, 2017), Venus as a Reference for Determining the Qibla Directionin Indonesia (INFORMATION an International Interdiciplinary Journal, 2018), Implementation of Unity of Science on Ilmu Falak’s (Islamic Astronomy) Curricula (Prosiding the 2nd Southeast Asia Academic Forum on Sustainable Development (SEA-AFSID), 2018), Akurasi Arah Kiblat Masjid di Ruang Publik (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora, 2018), dan Pemetaan Informasi Digital Kalender Islam Global (Jurnal Al-Marshad, 2019).

How to Cite
Evianna Lova, L., & Budiwati, A. (2022). Pemikiran KH. Ahmad Rifa’i tentang Walimatul Ursy pada Jami’ah Rifaiyah di Desa Sundoluhur, Kayen, Pati. Al-Mawarid Jurnal Syariah Dan Hukum (JSYH), 3(2), 119–134. https://doi.org/10.20885/mawarid.vol3.iss2.art5

References

  1. Baqi, Muhammad Fu’ad Abdul. Shahih Bukhari Muslim. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2017.
  2. Djamil, Abdul. Perlawanan Kiai Desa: Pemikiran Dan Gerakan Islam KH. Ahmad Rifa’i, Kalisalak. 1st ed. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2001.
  3. Hadi Ismail, Abdul. “Pernikahan Dan Syarat Sah Talak.” Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam 11, no. 1 (2019): 1–22.
  4. Miles, Matthew B., A. Michael Huberman, and Johnny Saldana. Qualitative Data Analysis. Ed-3. Califonia: SAGE, 2014.
  5. Razaq, Abdul. Manaqib Syaikh Haji Ahmad Rifa’i Jawiyah, n.d.
  6. Rifa’i, Ahmad. Tabyin Al-Islah, n.d.
  7. Sarwat, Ahamad. Ensiklopedia Fikih Indonesia 8: Pernikahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019.
  8. Syaikh Hasizh Ali Syuaisyi’. “Taḥfatul’urūsy Wa Bahjatu an-Nufūs.” In Kado Pernikahan, edited by Rasyad Shiddiq. 1st ed. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005.
  9. Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia. 1st ed. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007.
  10. UII, Tim Penerjemah Al-Qura’an. Qur’an Karim Dan Terjemahan Artinya. Kedua. Yogyakarta: UII Press, 2018.
  11. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan & Kompilasi Hukum Islam. Cet. ke-11. Bandung: Citra Umbara, 2019.
No Related Submission Found