Hubungan Penguatan Modal Sosial, Mitigasi Bencana Banjir dan Peningkatan Produksi Pertanian
Abstract
Sudirah. Sejak Orde Baru hingga era reformasi ini pembangunan pedesaan berkelanjutan terus dilakukan salah satunya adalah hubungan antara penguatan modal sosial dan mitigasi bencana banjir, melalui kajian dari perspektif sosiologi dan penyuluhan pembangunan. Penelitian dilakukan di desa Kertawinangun, Soge, dan Ilir, kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pada umumnya musim tanam padi dilakukan pada musim rendeng dan sadon. Namun musim tanam padi di ketiga desa tersebut hanya dapat dilakukan pada musim rendeng. Itupun sering mengalami gagal panen (puso), akibat banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Solusi gagal panen padi tersebut adalah membangun bendung Kali Perawan. Pembangunan bendung perlu modal finansial dan modal sosial. Modal sosial merupakan perekat hubungan sosial masyarakat berupa aspek-aspek: kearifan budaya, tata nilai, gotong royong, kepercayaan, dan jejaring sosial. Penguatan modal sosial difasilitasi Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan tokoh-tokoh masyarakat. Metode penelitian ini adalah diskriptif kualitatif. Pengumpalan data melalui observasi, dokumen, dan wawancara terhadap informan. Analisis data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan modal sosial mampu merekatkan hubungan sosial masyarakat, mengatasi mitigasi bencana banjir, dan meningkatkan usaha pertanian, sehingga petani padi sawah menikmati hasil panen 2 sampai 3 kali setahun. Selain itu, dapat melakukan usaha diversifikasi pertanian dengan menanam palawija, usaha pertambakan ikan, dan pembuatan garam, yang akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Kata Kunci: Modal Sosial, Mitigasi Bencana Banjir, Peningkatan Kesejahteraan Petani