Neo-ottomanisme dan isu hagia sophia digital religion dan pengaruh popularitas erdogan terhadap kaum milenial islamis di Indonesia

Autor(s): Bubun Nursya‟ban
DOI: 10.33511/misykat.v6n1.171-194

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana Turki pasca runtuhnya kekaisaran ottoman yang memfokuskan pada pengangkatan Erdogan sebagai presiden, sepak terjang gaya politik Turki dalam mempromosikan Turki dengan politik Islamismenya mengarah pada ideologi Neo-ottomanisme yang merupakan sebuah kultur budaya Turki pada pemerintahan kesultanan kekaisaran Islam ditandai dengan “penaklukan” Hagia Sophia kekaisaran Byzantium yang kini telah hangat diperbincangkan di dunia maya serta menjamur semangat kembalinya tatanan keIslaman kepada masyarakat muslim pro-khilafah di Indonesia dengan munculnya berbagai komunitas kajian-kajian tentang khilafah dan Turki pada beberapa pemuka agama, kelompok dan komunitas pecinta Erdogan sebagai perwujudan pemimpin yang dirindukan serta antusiasme masyarakat muslim. Aktor yang dihasilkan dari perkembangan di era digital menjadi tidak terfokus antara pro-kesultanan dengan jaringan Ikhwanul Muslimin yang semakin hari berkembang menjadi pergerakan baru. Untuk menganalisis fenomena tersebut, artikel ini menyandarkan konsep digital religion Heidi A. Campbell terhadap terbentuknya komunitas atau kelompok yang semakin hari semakin banyak diminati dikalangan muslim Indonesia dengan motif yang bervariasi. Hasil temuan dari artikel ini menunjukan bahwa semangat neo-ottomanisme dan popularitas Erdogan di Indonesia terbentuk oleh masyarakat jaringan dan terbentuk kedalam komunitas media sosial terbagi kedalam beberapa golongan, ada yang sekedar penggemar Erdogan, ada pula yang memiliki semangat terwujudnya Neo-Ottomanisme bahkan ada pula yang tergolong kepada paham radikalisme. Atas dasar kesamaan visi untuk mewujudkan tatanan keIslaman baik dari kalangan komunitas atau partai politik Islam maka pesan neo-ottomanisme sangat di gemari oleh kalangan muslim pro-khilafah di Indonesia.

Keywords

Religion; Erdogan; Hagia Sophia; Neo-Ottomanisme

Full Text:

PDF

References

Badudu, JS, Cakrawala Bahasa Indonesia II. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

DiMaggio, P., Hargittai, E., Neuman, W. R., & Robinson, J. P. "Sosial Implication of the Internet", Annual Reviews 2001: 307- 336.

Bubalo, Anthony, dkk, PKS dan Kembarannya Bergiat Jadi demokrat di Indonesia, Mesir, dan Turki, Jakarta: Komunitas Bambu, 2012.

Heidi A. Campbell, Digital Religion Understanding Religious Practice In New Media Worlds, New York: Routledge Taylor & Francis Group London And New York, 2013.

Khamami Zada, Islam Radikal: Pergulatan Ormas-ormas Islam Garis Keras (Jakarta: Teraju, 2002), 18

Piliang, Y. A, Posrealitas: Realitas Kebudayaan dalam Era Postmetafisika, Yogyakarta: Jalasutra, 2009.

Santana, S, Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005.

Addini, A, Fenomena Gerakan Hijrah di Kalangan Pemuda Muslim Sebagai Mode Sosial. Journal of Islamic Civilization, 1(2), 2019.

Andraina Ary Fericandra Ambivalensi Implementasi Neo-Ottomanisme dalam Kebijakan Luar Negeri Turki te hadap Israel 2009-2014, tahun 2016.

Cohen, Andrew Jonathan, Tesis: Arsitektur dalam Agama: Sejarah Hagia Sophia dan proposal untuk mengembalikannya ke ibadah. Universitas Internasional Florida, 2011.

Duraesa, M. A., & Ahyar, M, Reproliferation of Islamist Movement in Surakarta: Trajectory and Strategy in The Post Democratization Indonesia. DINIKA: Academic Journal of Islamic Studies, 4(2), 2019. 201–224. https://doi.org/10.22515/dinika.v4i2.1637.

Hofheinz, A. "The Internet in the Arab World: Playground for Political Liberalization". International Politics and Society, 2005: 78-96.

Jeanne Francoise, dkk, Jurnal: Perspektif Indonesia Tentang Hagia Sophia, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Jakarta, Indonesia, 2020.

Khatib, L, "Communicating Islamic Fundamentalism as Global Citizenship". Journal of Communication Inquiry, 2004: 389-409.

Nafi‟ Muthohirin, “Radikalisme Islam dan Pergerakannya di Media Sosial”, UIN Syarif Hiddayatullah Jakarta, 2015.

Puspitarini, R. C., Kaylan Kebljakan Polltlk Internaslonal : Metode, Teoz1 & Stud1 Kasus. Surabaya: CV. Jakad Media Publishing, 202).

Priandoko, “Pengaruh Pemikiran Politik Hasan al-Banna dalam Partai Keadilan Sejahtera Pasca Reformasi di Indonesia Tahun 1998-2014” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, 2015.

M. Arfan Mu‟ammar “Kritik Terhadap Sekularisasi Turki Telaah Historis Transformasi Turki Usmani” 2016 Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Nabhan Aiqani, Menguatnya Popularitas Turki di Indonesia: Faktor Ikhwanul Muslimin sebagai Identitas Kolektif Ilmu Hubungan Internasional Universitas Andalas, 2018.

Rahman Nurdin Saleh, Arah Politik Gerakan Islam pada Dua Zaman: Studi Komparatif antara Ikhwanul Muslimin di Mesir dan Partai Keadilan Sejahtera di Indonesia, 2016.

Situmorang, J. R, “Pemanfaatan Internet sebagai New Media dalam bidang Politik, Bisnis, Pendidikan dan Sosial Budaya,” Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.8, No.1, 2012.

Saputra, S., Pujiati, & Simanihuruk, M, Pengemasan Ideologi dalam Gerakan Hijrah (Studi Kasus Gerakan Komunitas Sahabat Hijrahkuu di Medan), Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya, 2020.

Umi Qodarsasi, Melina Nurul Khofifah, Hagia Sophia Dan Kebangkitan Politik Islam Di Turki, Institut Agama Islam Negeri (IAIN ) Kudus, 2020.

Umut Uzer, Conservative Narrative: A Contemporary Neo-Ottomanist Approach to Turkish Politics” , 2020.

Yunus, A. H, Hijrah: Pemaknaan dan Alasan Mentransformasikan Diri Secara Spiritual di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Emik, 2(1), Tahu n 2019.

Zulhazmi, A. Z., & Hastuti, D. A. S. (2018). Da‟Wa, Muslim Millennials and Social Media. Lentera, 2(2), 121–138. https://doi.org/10.21093/lentera.v2i2.1235.

Mohammad Suryadi Syarif, Jurnal “Indonesian Perspective on Hagia Sophia” Dosen studi Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah 2020.

Kamilah. Skripsi tentang “Peranan Mustafa Kemal Ataturk dalam Modernisasi Turki Tahun 1923-1938” 2011. Isil Sariyuce and Emma Reynolds, 2020, 26 Juli, Turkey's Erdogan orders the conversion of Hagia Sophia back into a mosque, CNN Diakses dari: https://edition.cnn.com/2020/07/10/europe/hagia-sophia-mosque-turkey-intl/index.html

Eka Yudha (Minggu, 26 Juli 2020 ) Turki dan Yunani Saling Sindir Usai Salat Jumat di Hagia Sophia, 2020. Diakses dari https://dunia.tempo.co/read/1369340/Turki-dan-yunani-saling-sindir-usai-salat-jumat-di-hagia-sophia

Kompas.com 2017, HTI Resmi dibubarkan pemerintah, diakses dari https://nasional.kompas.com/read/2017/07/19/10180761/hti-resmi-dibubarkan-pemerintah?page=all

Kompas.com Turki Resmi Jadikan Hagia Sophia Masjid, Negara-Negara Ini Menentang, 11 juli 2020. Diakses pada:

https://www.kompas.tv/article/93130/turki-resmi-jadikan-hagia-sophia-masjid-negara-negara-ini menetang#:~:text=KOMPAS.TV%20%2D%20Presiden%20Turki%2C,museum%20yang%20dikeluarkan%20pada%201935.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.