Studi Evaluatif Pembelajaran Sejarah Daring Pada Masa Pandemi Covid-19

Abstract

Corona Virus Disease (COVID-19) was found to have entered Indonesia on March 2, 2020. This is because there were Indonesian citizens who were confirmed to be affected by the virus. Various aspects of human life have changed, including in the world of education. The central government then decided to take a policy to transfer face-to-face learning to online learning (online). This change is an alternative so that learning continues. However, schools with never implemented online learning, such as SMA Negeri 10 Banjarmasin are a new challenge. This study aims to determine how the online learning process in SMA Negeri 10 Banjarmasin and the effect of online learning on student learning outcomes at SMA Negeri 10 Banjarmasin. This study used a quantitative method with 90 people and a sample size of 73 people who were determined using a simple random sampling technique. Data collection was carried out using questionnaires and interviews. Meanwhile, the data analysis used paired sample t-test. Based on the research results, there was a decrease in students' learning outcomes during online learning. This is shown in the results obtained in t test result, which is 1.747 > 1,667, so it can be concluded that online learning is applied ineffective because there is a massive decrease in student learning outcomes.Corona Virus Disease (COVID-19) ditemukan masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020, hal ini dikarenakan adanya warga Indonesia yang terkonfirmasi terdampak virus tersebut. Berbagai aspek kehidupan manusia mengalami perubahan, tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Pemerintah pusat kemudian memutuskan untuk mengambil sebuah kebijakan berupa pengalihan pembelajaran secara tatap muka menjadi pembelajaran secara daring (dalam jaringan). Perubahan ini merupakan alternatif agar pembelajaran tetap berjalan. Namun, bagi sekolah yang belum pernah menerapkan pembelajaran daring seperti di SMA Negeri 10 Banjarmasin menjadi tantangan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran daring di SMA Negeri 10 Banjarmasin dan pengaruh efektivitas pembelajaran daring terhadap hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 10 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan model komparatif, populasi berjumlah 90 orang dan jumlah sampel 73 orang yang ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan angket dan wawancara. Sedangkan analisis data menggunakan paired sample t test. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat penurunan hasil belajar peserta didik pada saat pembelajaran daring yang ditunjukkan dengan hasil analisis mean. Hal tersebut diperkuat dengan hasil analasis uji t, maka diperoleh bahwa thitung yaitu 1.747 > ttabel 1,667, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara hasil belajar luring dengan hasil belajar daring.