Upacara Adat Kelahiran Sebagai Nilai Sosial Budaya Pada Masyarakat Suku Sasak Desa Pengadangan

Abstract

Upacara adat kelahiran yang ada pada masyarakat Desa Pengadangan merupakan tradisi turun temurun yang telah lama dilaksanakan oleh masyarakat Suku Sasak. Pelaksanaan ritual upacara adat kelahiran ini sebagai upacara keagamaan dan memiliki nilai-nilai yang dibentuk dari masyarakatnya. Agama sebagai pengontrol tingkah laku manusia. Pelaksanaan upacara adat kelahiran menggunakan simbol-simbol berupa benda aktivitas ritual dan perilaku sosial serta adanya pertalian antara tokoh adat dan anggota masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prosesi pelaksanaan ritual upacara adat kelahiran, mendeskripsikan fungsi-fungsi upacara adat kelahiran, dan mendeskripsikan nilai-nilai dari adat kelahiran sehingga upacara adat kelahiran ini tetap dipertahankan sebagai nilai sosial budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Lokasi penelitian di Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Validasi data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi ritual upacara adat kelahiran meliputi upacara bertes/retesembet (menghormati ari-ari), molang maliq (pemberian nama pada bayi), ngurisan (potong rambut), dan nyunatang (khitanan). Dari beberapa proses ritual tersebut terdapat fungsi spiritual dan fungsi sosial pada pelaksanaan upacara adat kelahiran. Upacara adat kelahiran sebagai upacara keagamaan, hiburan, sarana komunikasi, dan sarana dalam menjaga keharmonisan norma-norma dalam adat. Berdasarkan fungsi dari upacara adat kelahiran ini timbul nilai-nilai kearifan adat yakni nilai keagamaan, nilai gotong royong, nilai solidaritas, cinta tanah air, nilai kepemimpinan, dan nilai tanggung jawab.