TANTANGAN GURU DALAM MENGAJAR SATU WAKTU DI SIDH

Abstract

Diedarkannya suatu kebijakan dari pemerintah mengenai pembelajaran daring maka guru di tuntut untuk lebih bersikap kreatif dalam menggunakan media pembelajaran sebagai sarana penunjang pembelajaran di masa sekarang ini agar tercipta pembelajaran yang tidak membosankan bagi peserta didik di masa Covid-19. Mengingat strategisnya peran guru dalam pendidikan, apalagi di era global ini, maka kebutuhan akan guru yang berkualitas menjadi sebuah keniscayaan demi masa depan bangsa yang gemilang. Kebutuhan akan guru yang berkualitas yang semakin tinggi saat ini harus disikapi secara positif oleh para pengelola pendidikan guru. Respons positif ini harus ditunjukkan dengan senantiasa meningkatkan mutu program pendidikan yang ditawarkannya. Perbaikan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi ini jelas akan membawa dampak positif bagi penciptaan guru yang berkualitas kelak di kemudian hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam metode library research dengan pendekatan kualitatif. Di dalam metode penelitian ini ada empat tahap yaitu; pengumpulan data, pertanyaan peneliti, penyajian data, dan kesimpulan. Dapat disimpulkan, semua pembelajaran yang ada di Belanda dilakukan secara daring, adapun yang dilakukan secara offline hanya 20% dan sifatnya tutorial yang sifatnya lebih kreatif. Terdapat 21 murid yang mencakup SD, SMP, dan SMA. Jumlah gurunya ada 16 ditambah 1 kepsek berarti 17 guru. Untuk program PJJ bagi mahasiswa yang tinggalnya di luar belanda jumlahnya yaitu 140. SD Reguler di SIDH memiliki semua jenjang dari kelas 1 - kelas 6 tetapi satu jenjang bisa jadi 1 siswa atau paling banyak 3-4 siswa. Kurikulum di SIDH menggunakan K13, untuk memudahkan menggunakan buku BSE.