Nilai Budaya dan Sistem Kepercayaan dalam Legenda Raden Ayu Oncattondo Wurung

Kajian Folklor

Authors

  • Icha Fadhilasari UIN Sunan Ampel Surabaya
  • Mohamad Nizar Rahmanto UIN Sunan Ampel Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.15642/suluk.2021.3.1.34-45

Keywords:

Oncattondo Wurung, Putri Terung, Terung Wetan, legenda, folklor

Abstract

Legenda merupakan bagian dari folklor lisan yang tidak hanya menggambarkan kisah-kisah kolektif suatu kelompok masyarakat tetapi juga mengandung anasir sejarah. Legenda dapat mencerminkan kebudayaan sebuah komunitas kultural. Legenda Raden Ayu Oncattondo Wurung merupakan salah satu folklor lisan yang masih diyakini oleh sebagian masyarakat di sekitar Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi, nilai budaya dan sistem kepercayaan pada sosok Raden Ayu Oncattondo Wurung terkait masyarakat di Terung Wetan, Krian, Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Dalam pengumpulan data dilakukan pengamatan dan wawancara kepada beberapa tokoh masyarakat dan warga setempat. Hasilnya diketahui asal-usul Raden Ayu Oncattondo Wurung. Selanjutnya, dapat dipahami fungsi, nilai budaya dan sistem kepercayaan terkait legenda tersebut sehubungan dengan masyarakat setempat. Legenda tersebut memiliki dua fungsi yang mengatur perilaku manusia dalam kehidupan masyarakat. Nilai budaya pada legenda tersebut menjadi acuan tingkah laku masyarakat setempat. Nilai budaya dalam penelitian ini difokuskan pada nilai rohani, yakni: 1) kebenaran, 2) keindahan, 3) kebaikan, dan 4) nilai religius.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anton, & Marwati. (2015). Ungkapan Tradisional dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Bajo Pulau Bulu Kabupaten Muna Barat. Jurnal Humanika, 3(15).

Arifin, M. N. (2016). Nilai-nilai Budaya dalam Pengajaran Bahasa di Sekolah. Reseachgate.

Bascom, W. R. (1954). Four Functions of Folklore. The Journal of American Folklore, 67(266). https://doi.org/10.2307/536411

Danandjaja, J. (1984). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers.

Dhavamony, M. (1995). Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius.

Endraswara, S. (2013). Folklor Nusantara: Hakikat, Bentuk, dan Fungsi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Faizah, N. (2014). Tradisi Ziarah Makam Putri Terung di Desa Terungwetan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo (UIN Sunan Ampel Surabaya). Retrieved from http://digilib.uinsby.ac.id/906/

Firmansyah, A. T. (2017). Analisis Kepercayaan Tokoh Pada Novel Tambora Karya Agus Sumbogo Tinjauan Teori Antropologi Sastra (Universitas Muhammadiyah Malang). Retrieved from http://eprints.umm.ac.id/38805/

Fitrotin, N. F., & Suparwoto. (2014). Kedudukan Daerah Terung (Krian-Sidoarjo) Pada Masa Menjelang Ahir Majapahit (1478-1526). AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah, 2(1).

Hanafiah, D., & Soetadji, N. S. (1996). Perang Palembang Melawan VOC. Palembang: Penerbit Karyasari.

Harsojo, H. (1977). Pengantar Antropologi. Jakarta: Binacipta.

Harvilahti, L. (2004). Folklore and Oral Tradition. Oral Tradition, 18(2). https://doi.org/10.1353/ort.2004.0065

Hutomo, S. H. (1991). Mutiara Yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan. Surabaya: HISKI Komisariat Jawa Timur.

Koentjaraningrat, K. (2002). Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia.

Krisna, B. A. (2011). Ensiklopedi Raja- Raja Jawa. Yogyakarta: Araska.

Malinowski, B. (1954). Megic, Science and Religion. New York: Daubleday Anchor Book.

Mashuri, M., & Alfin, J. (2020). Genealogi Wabah dalam Cerita-cerita Dewi Sekardadu. SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 2(2), 74–90. https://doi.org/10.15642/suluk.2020.2.2.74-90

Mulder, N. (1990). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongéng, dan Lain Lain [Indonesian Folklore: The Study of Gossip, Folktales, and Other Things]. By James Danandjaja. Jakarta: Pustaka Grafitipers, 1986. Pp. xii, 238. Bibliography, Index. [In Indonesian.]. Journal of Southeast Asian Studies, 21(2). https://doi.org/10.1017/s0022463400003374

Ngationo, A. (2018). Peranan Raden Patah dalam Mengembangkan Kerajaan Demak Pada Tahun 1478-1518. Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 4(1). https://doi.org/10.31851/kalpataru.v4i1.2445

Notonegoro, N. (1975). Pancasila Secara Utuh Populer. Jakarta: Pancoran Tujuh.

Rahardjo, T. (2010). Memahami Kemajemukan Masyarakat Indonesia: Perspektif Komunikasi Antarbudaya (Diponegoro University). Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/19642/

Rahmawati, N. (2016). Budaya Ziarah Makam Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung di Desa Terungwetan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo (UIN Sunan Ampel Surabaya). Retrieved from http://digilib.uinsby.ac.id/12453/

Setiawan, I., Tallapessy, A., & Subaharianto, A. (2016). Politik Identitas Etnis Pasca Reformasi: Studi Kasus Pada Komunitas Tengger dan Using. Jember.

Sukmawati, A., & Sulistiani, S. (2015). Legendha Pasarean Raden Ayu Puri Oncat Tandha Wurung Ing Desa Terung Wetan Kabupaten Sidoarjo. Baradha, 3(3), 1–11. Retrieved from https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/baradha/article/view/13017/11897

Yusuf, M. A., & Fidyansari, D. (2017). Kearifan Lokal Masyarakat Adat Komba. Prosiding Seminar Nasional Universitas Cokroaminoto Palopo, 354–373. Palopo: Universitas Cokroaminoto Palopo.

Published

2021-04-30

How to Cite

Fadhilasari, I., & Rahmanto, M. N. . (2021). Nilai Budaya dan Sistem Kepercayaan dalam Legenda Raden Ayu Oncattondo Wurung: Kajian Folklor. SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 3(1), 34–45. https://doi.org/10.15642/suluk.2021.3.1.34-45

Issue

Section

Articles