Potret Prosesi Tradisi Rasulan Di Kabupaten Gunungkidul

  • Heri Kuswanto IIQ an-Nur
  • Ricy Fatkhurrokhman STAIYO Wonosari
  • Khoirul Anam UIN Sunan Kalijaga
  • Ahmad Syafii Rahman Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
Keywords: Rasulan, Tradition, muslim society, dakwah

Abstract

The Rasulan tradition is synonymous with the coastal communities of Gunungkidul. This tradition is used as a means of worship and offerings to spirits, the spirits of the ancestors of the gods and the rulers of the universe. Considering that this tradition is related to the belief system, the people on the coast of Gunungkidul still believe in and carry out this tradition with full awareness, comfort and holiness. Until now, the authenticity of the apostolic tradition has been preserved, starting from the time and place of implementation, the uborampe, the rites and the arts. Even though they have adapted to Islam and contemporary culture, the majority of people on the coast of Gunungkidul still have mystical beliefs about the various rites and offerings that are in the apostolic procession. After researching using qualitative data-based field research then analyzed by descriptive analysis method using various theories, it can be concluded that the people on the coast of Gunungkidul still believe in the mystical values ​​that exist in the rites and uborampe of the apostolic tradition. These values, among others, are the value of worship of spirits and ancestral spirits, the value of asking for safety, rejecting danger, freedom from prayer, togetherness, religion, mutual assistance, mutual assistance and the value of giving thanks to God.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adriyanto, Hardo, dan Eny Kusdarini. 2020. “The Rasulan Tradition from Gunung Kidul as a Character Education Means of Mutual Cooperation Values Among Youth.” International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding 7(11):450–59. doi: 10.18415/ijmmu.v7i11.2132.

Atmadja, Iin Suny. 2017. “Peranan Pemerintah Desa Dalam Sistem Administrasi (Studi Di Desa Sariharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman).” Lensa Hukum 6.

Atmaja, Iin Sunny, Andrie Irawan, Zainul Arifin, Ihab Habudin, Nur Mukhlis Zakaria, dan Syawal Rusmanto. 2020. “Peranan Kantor Urusan Agama (KUA) Dalam Penguatan Ketahanan Keluarga di Kecamatan Tepus.” Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat 5(2):75–88. doi: 10.47200/jnajpm.v5i2.575.

Brahmanto, Erlangga. 2014. “Tradisi Rasulan Menjadi Andalan Etnik Tourism Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta.” Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya 5(2). doi: 10.31294/KHI.V5I2.506.

Cohen, Matthew Isaac. 2014. “Wayang Kulit Tradisional Dan Pasca-Tradisional Di Jawa Masa Kini.” Jurnal Kajian Seni 1(1):1–18. doi: 10.22146/art.5965.

Dewanti, Frisma Mufti Hafisyah, Muhammad Shaleh Assingkily, dan Izzatin Kamala. 2019. “Tradisi Rasulan: Nilai Pendidikan Dari Kearifan Lokal Desa Selang Wonosari Gunungkidul.” MIDA; Jurnal Pendidikan Dasar Islam 2(1):1–15.

Fauzi, Muhammad Latif. 2019. “Registering Muslim marriages: Penghulu, Modin, and the struggles for influence.” Al-Jami’ah 57(2):397–424. doi: 10.14421/ajis.2019.572.397-424.

Harjanti, Rini, dan Sunarti. 2019. “Partisipasi masyarakat dalam tradisi upacara ‘rasulan’ di desa baleharjo, kecamatan wonosari kabupaten gunungkidul.” Jurnal Sosialita 11(1):107–22.

Isfironi, Mohammad. 2014. “Agama Dan Solidaritas Sosial Studi Terhadap Tradisi Rasulan Masyarakat Gunung Kidul DIY.” Jurnal Lisan Al-Hal 8(1):69–109.

Khalim, Samidi. 2008. Islam dan Spiritualitas Jawa. Semarang: RaSAIL Media Group.

Kuswarsantyo. 2014. “Seni Jathilan Dalam Dimensi Ruang Dan Waktu.” Jurnal Kajian Seni 1(1):48–59. doi: 10.22146/art.5875.

Laksono, Joko Tri. 2009. “fungsi janggrung dalam upacara nyadran di pantai slili tepus gunungkidul yogyakarta.” Harmonia Journal of Arts Research and Education 9(1). doi: 10.15294/harmonia.v9i1.676.

Mixdam, Candra Bagus. 2017. “Sosialisasi Adat Rasulan Di Kalangan Anak-Anak Pada Era Modernisasi Di Daerah Playen, Gunungkidul.” Jurnal Analisa Sosiologi 6(1):33–41. doi: 10.20961/JAS.V6I1.18100.

Muthmainnah, Toto Hermawan, Suryanto, Indra Suharyanto, Abdul Mughits, Akhmad Muhaini, dan Ali Imron. 2020. “Penguatan Peran Takmir Masjid dalam Tanggap Bencana Gempa Bumi di Desa Bangunharjo.” Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat 5(2):63–74.

Muthmainnah, Muthmainnah, Zainul Arifin, Toto Hermawan, Barid Barid, dan Akhmad Muhaini. 2019. “Analisis Implementasi Program Gerakan Arah Kiblat 1000 Masjid/ Mushola di Kabupaten Sleman.” Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat 4(2):91–104. doi: 10.47200/jnajpm.v4i2.557.

Nugraha, Enung. 2020. “Implementasi Program Tahfizh Qur’an Di PAUD Inklusif Dengan Model HOTS.” As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5(2):95–106.

Nurkholis, Nurkholis, Istifianah Istifianah, dan A. Syafi’i Rahman. 2020. “Peran Penyuluh Agama dalam Program Desa Binaan Keluarga Sakinah Di Desa Dlingo.” Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat 5(1):25–36. doi: 10.47200/jnajpm.v5i1.419.

Nuryani, Nuryani. 2013. “Struktur Wacana Ritual (Studi Kasus Ritual Selametan di Pesarean Gunung Kawi, Malang, Jawa Timur).” Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra 12(1):1. doi: 10.14421/ajbs.2013.12101.

Rahayu, Nurti. 2019. “A Descriptive Study On Rasulan In Gunungkidul, Yogyakarta Special Region.” Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah 13(02):15–30.

Segara, I. Nyoman Yoga. 2017. “Modin Sebagai Patronase Perkawinan Di Kota Semarang, Sebuah Tinjauan Antropologi Budaya.” Harmoni 16(1):168–83. doi: 10.32488/harmoni.v16i1.68.

Sholichah, Norma Ita, dan Ahmad Bukhori. 2019. “Kontribusi Sosial Agama Modin dalam Menghadapi Transformasi Budaya Nyadran di Pagelaran Malang.” INTAJ : Jurnal Penelitian Ilmiah 2(02):138–63. doi: 10.35897/intaj.v2i02.155.

Suharjo, Imam. 2019. “Budaya Rasulan di Gunungkidul.” Diambil 28 Mei 2020 (http://imam.mercubuana-yogya.ac.id/blog/2019/07/08/budaya-rasulan-di-gunungkidul/).

Sutiyono, Sutiyono. 2011. “Tradisi Masyarakat Sebagai Kekuatan Sinkretisme Di Trucuk, Klaten.” Jurnal Penelitian Humaniora 16(1).

Wafiq, Ahmad, dan F. Setiawan Santoso. 2017. “Upaya Yuridis Dan Sosiologis Kantor Urusan Agama Dalam Pencegahan Pernikahan Usia Dini.” Ulumuddin: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman 7(1):17–30.

Wulandari, Erviana, Annisa Fitri Nurkholidah, dan Cahyani Solikhah. 2018. “Penguatan Nilai Budi Pekerti Melalui Tradisi Rasulan Gunungkidul.” Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, & Antropologi 2(1):139–50. doi: 10.20961/habitus.v2i1.20416.

Wungo, Agustinus. 2020. “Persepsi Masyarakat Terhadap Upacara Tradisi Rasulan Dusun Piyuyon, Desa Pacarejo, Kabupaten Gunungkidul, DIY.” STPMD “APMD” Yogyakarta.

Yuliana, Alifah, dan Purwanto. 2013. “Mempertahankan Tradisi Rasulan Studi Tentang Perayaan Tradisi Rasulan oleh Masyarakat Dusun Legundi, Kelurahan Planjan, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, D.I Yogyakarta.” Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Zainuri, Muhammad Sulkhan, Hartoyo Hartoyo, Muhajir Muhajir, M. N. .. Al Amin, Andrie Irawan, dan Iin Sunny Atmaja. 2019. “Analisis Penyebab Pernikahan Usia Dini Di Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul.” Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat 4(1):33–46. doi: 10.47200/jnajpm.v4i1.505.

Published
2021-06-09
How to Cite
Kuswanto, Heri, Ricy Fatkhurrokhman, Khoirul Anam, and Ahmad Rahman. “Potret Prosesi Tradisi Rasulan Di Kabupaten Gunungkidul”. Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat 6, no. 1 (June 9, 2021): 75 - 88. Accessed April 19, 2024. https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/nuansaakademik/article/view/764.
Section
Articles