PENGUATAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH DASAR MALNU PUSAT MENES

Authors

  • Aat Royhatudin STAI Syekh Manshur Pandeglang Banten

DOI:

https://doi.org/10.14421/jpai.2018.152-06

Keywords:

salafi pesantren, Santri

Abstract

Abstract

Practically, santri in the Salafi pesantren when facing various challenges of globalization, of course, do a lot of various efforts to develop santri activities to perfect the learning system that is still in the context of the Salaf tradition. From the point of view of value theory, what is done by the salaf santri is not merely a resistance to globalization, but from various breakthroughs made by santri can be categorized as a form of modernity towards an enhanced santri value (project identity), namely a form of creativity to realize value certain can be applied, even though santri implicitly connotes traditional Islamic education actors, but that does not mean that all santri in the existing salafi pesantren are always closed with innovation, technological progress and globalization. Although it is a thick boarding school known as a traditional Islamic boarding school, Malnu Center boarding schools in all its systems do not close themselves to all forms of change, even adjust to the needs of society and the times.

Abstrak

Secara  praktis, santri dalam pesantren salaf ketika menghadapi berbagai tantangan globalisasi, tentu saja melakukan berbagai usaha pengembangan kegiatan untuk menyempurnaan sistem pembelajaran yang masih dalam konteks tradisi salaf. Dari sudut pandang teori nilai, apa yang dilakukan oleh santri salaf tidak semata-mata melakukan resistensi terhadap globalisasi, namun dari berbagai terobosan yang dilakukan santri dapat dikategorikan sebagai bentuk kemodernan menuju nilai santri yang disempurnakan (project identity), yaitu  sebuah bentuk kreatifitas  untuk mewujudkan nilai tertentu yang mampu diaplikasikan, kendati santri secara implisit berkonotasi sebagai pelaku  pendidikan Islam tradisional, namun tidaklah berarti keseluruhan santri di pesantren salafi yang ada selalu tertutup dengan inovasi, kemajuan teknologi dan globalisasi. Meskipun merupakan pondok pesantren yang kental dikenal sebagai pondok pesantren tradisional, namun pesantren Malnu Pusat dalam segala sistemnya tidak menutup diri dari segala bentuk perubahan, bahkan menyesuaikan terhadap kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A Steenbrink, Karel. (1994). Pesantren Madrasah Sekolah. Jakarta: LP3ES.

Anwar, Ali. (2008). Pembaharuan Pendidikan di Pesantren Lirboyo Kediri. Kediri: IAIT Press.

Borofsky, Robert. (1994). Assesing Cultural Anthropology. McGraw-Hill.

Burawoy, Michael, et al. (2000). Global Ethnography: Forces, Connections and Imaginations in a Postmodern World.California: University of California Press.

Castells, Manuel. (2000). “Globalization and Identity in the Network Society: A Rejoinder to Calhoun, Lyon, and Touraine” in The Information Age: Economy, Society, culture.

Dhofier, Zamakhsyari. (2011). Tradisi pesantren; Studi pandangan hidup kyai dan visinya mengenai masa depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Dhofier, Zamakhsyari. (2002). Tradisi Pesantren. Cet II. Jakarta: Mizan.

Djumhur, I. (1976.). Sejarah Pendidikan. Cet IV. Bandung : CV Ilmu.

Effendy Yusuf, Slamet. dkk. (1983). Dinamika Kaum Santri Menelusuri Jejak dan Pergolakan internal NU. Jakarta: Rajawali.

Horton, Donald. (1971). “The Interplay of Forces in the Development of a Small School System” dalam Anthropological Perspectives on Education (edit by Murray Wax et al.), New York: Basic Books, Inc, Publisher.

Kuntowidjojo. (1991). Paradigma Islam. Bandung: Mizan.

Madjid, Nurcholis. (1999). Bilik-bilik Pesantren; Sebuah Potret

Perjalanan. Cet II, Jakarta: Paramadina.

Marcus, George. (1998). Etnography Throught Thick and Thin, Prencenton, NJ: Pricenton University Press.

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS,1994.

Pelto, P. J. dan Gretel H. Pelto. (1978). Anthropological Research. Cambridge: Cambridge University Press.

Qomar, Mujammil. (t.t.). Pesantren dari Transformasi Metodologi Menuju Demokrasi Institusi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Raharjo, Dawam. (1985). Pergulatan Dunia Pesantren Membangun dari Bawah. Jakarta: P3M.

Suharto, Babun. (2011). Dari Pesantren untuk Umat; Reinenting Eksistensi Pesantren di Era Globalisasi. Surabaya: Imtiyaz.

Wahid, Abrurrahman. (1976). Pesantren Pendidikan Etis atau Populis?, dalam Pendidikan untuk Siapa?. Jakarta: Prisma.

Downloads

Published

2018-12-30

How to Cite

Royhatudin, A. (2018). PENGUATAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH DASAR MALNU PUSAT MENES. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 15(2), 184–198. https://doi.org/10.14421/jpai.2018.152-06