PROSES BENCHMARKING KEPALA MADRASAH DALAM MELAKUKAN TRANSFORMASI MADRASAH DI KOTA JAMBI

Abstract

Melakukan benchmarking di lingkungan madrasah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak tantangan yang dialami ketika melakukan benchmarking. Kepala madrasah di Provinsi Jambi dalam melakukan benchmarking di lingkungan madrasah yang ia pimpin menemukan berbagai macam resistensi. Hal ini sesuai dengan apa yang beliau sampaikan bahwa dalam melaksanakan proses benchmarking untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas madrasah ini, ada berbagai macam tantang dan peluang. Salah satunya terjadinya resistensi dan hal itu biasa terjadi dan harus dikelola dengan baik agar tidak berlarut-larut dan menghambat proses benchmarking dan menjadikan madrasah bertransformasi sesuai dengan apa yang dicita-citakan madrasah. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif analitis, menggambarkan proses Proses Benchmarking Kepala Madrasah Dalam Melakukan Transformasi Madrasah Di Kota Jambi. Proses benchmarking yang harus dilakukan setiap kepala Madrasah meliputi empat faktor: (a) pengetahuan, terutama yang berkenaan dengan aspek proses dan praktik suatu pekerjaan yang diperoleh dari hasil penelitian benchmarking. (b) motivasi, dapat memotivasi setiap orang untuk terus belajar dan meningkatkan produktivitas kerja. (c) situasi, yaitu peluang bagi setiap orang untuk menerapkan pengetahuaannya dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. (d) kemauan setiap orang untuk mengembangkan pengetahuannya. Karakteristik madrasah yang unggul/terbaik dalam kelasnya yang akan dibenchmarking adalah: (a) fokus pada prestasi, perbaikan kualitas, dan produktivitas, (b) kesadaran atas biaya, (c) memiliki hubungan yang dekat dengan para peserta didik, (d) memiliki hubungan yang dekat dengan para mitra, (e) memanfaatkan teknologi mutakhir, (f) fokus pada inti dan tujuan yang akan dicapai.