Pemberdayaan Ekonomi Pedesaan Melalui Penguatan Kapasitas UMKM Dengan Program Bankable
Keywords:
Pengembangan UKM, Masyarakat, Kota Ternate, BankableAbstract
Pemberdayaan masyarakat harus dipandang sebagai upaya untuk mempercepat dan memperluas upaya penanggulangan kemiskinan melalui koordinasi berbagai kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, baik di tingkat pusat maupun daerah sehingga efektivitasnya memiliki signifikansi yang besar terhadap penanggulangan kemiskinan. Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sangat besar ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan salah satu solusi usaha yang tepat untuk tetap bertahan dalam menghadapi krisis karena sanggup menjangkau lapisan masyarakat dari golongan ekonomi menegah sampai golongan ekonomi lemah dan dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja. Sampai dengan 2019, di Kota Ternate tercatat memilik 12.795 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang tersebar di 5 kecamatan yang ada di Kota Ternate. Dalam proses perkembangan usahanya dari tahun ketahun usaha yang mereka jalankan juga memiliki kendala yang bersifat eksternal maupun internal. Faktor eksternal biasanya terkait dengan harga bahan baku dan pasokan bahan baku yang tidak kontinu. Sedangkan faktor internalnya terkait dengan modal, kemasan produk yang sederhan dan pengembangan usaha. Adanya keterbatasan tersebut bukan berarti usaha mereka lumpuh atau tidak mampu bertahan dalam persaingan usaha. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah aparatur perangkat desa, tokoh masyarakat desa, pelaku UMKM desa, karang taruna dan anggota masyarakat pelaku UKM. Digunakan beberapa metode antara lain: Metode Ceramah, yaitu metode share Knowledge melalui penyuluhan langsung oleh pelaku UMKM sukses, pihak Bank, Akademisi, Metode Diskusi, yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan setiap permasalahan yang dikemukakan masyarakat, berupa diskusi dan tukar wawasan/pendapat dan Metode Praktek, yaitu simulasi pihak praktisi serta pelatihan dari perbankan. Melalui kegiatan pengabdian ini akan Untuk mengetahui strategi yang sebaiknya diprioritaskan dalam pembangunan ekonomi pedesaan di Pulau Ternate serta untuk mengetahui manfaat yang diperoleh untuk pemberdayaan dalam pembangunan ekonomi pedesaan di Pulau Ternate.
References
Boediono. (2005). Professor Mubyarto, 1938–2005. Bulletin of Indonesian Economical Studies, 41(2), 159-161.
Priyono, S., Kirchhof, G., So, H. B., & Utomo, W. H. (1996). Effect of puddling on root growth and subsoil water use of rainfed legumes after rice. In Management of clay soils for rainfed lowland rice-based cropping systems: proceedings of ACIAR International Workshop held at the Bureau of Soil and Water Management.
Suryana, T. (2006). E-Commerce menggunakan PHP dan MySQL.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Prince Charles Heston Runtunuwu, Ririn Damayanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Pernyataan Lisensi Creative Commons CC BY 4.0
Anda diperbolehkan:
- Berbagi — menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun;
- Adaptasi — menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan lisensi berikut ini.
- Atribusi — Anda harus mencantumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- Tidak ada pembatasan tambahan — Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.