Wirid Remaja di Kota Padang dan Dampaknya Terhadap Karakter Anak (Studi Analisis Muncul Kembali Karakter Remaja Beradat dalam tatanan Adat Minangkabau)

Abstract

ABSTRAK Kota Padang sebagai ibu kota Sumatera Barat, yang juga lebih dikenal dengan nagari Minangkabau. Nagari yang kaya dengan nilai-nilai karakter yang dikungkung dalam koridor falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Minangkabau memiliki kejayaan yang terukir dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia, yang mampu menelorkan tokoh-tokoh bangsa yang memiliki karakter yang disegani oleh bangsa lain, seperti Moh Yamin, Bung Hatta, Buya Hamka, dan masih segudang tokoh lainnya yang lahir dari negari ini. Keberhasilan tokoh ini, bukan suatu yang istan, namun melalui proses yang panjang, semenjak mereka berumur anak-anak dan remaja. Mereka dibesarkan dalam lingkungan yang dekat dengan kehidupan surau. Namun hal sudah lama seakan-akan hilang, sehingga karakter remaja minang saat ini, mulai jauh dari karakter Minangnya. Mereka jauh dari surau, masjid ataupun mushalla. Namu secercah harapan muncul ketika Walikota Padang mengeluarkan instruksi Walikota Padang Nomor 451.286 Tahun 2012, tentang pelaksanaan didikan subuh dan wirid remaja di Kota Padang, sebagai langkah awal untuk upaya mengembalikan remaja minangkabau kepada khitah kehidupannya untuk dekat dengan surau.