PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL “FACEBOOK” OLEH PELAKU KEJAHATAN PEDOFILIA (ANALISIS WACANA PADA AKUN “PENGGEMAR KAOS DALAM SINGLET ANAK SD”)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kekawatiran penulis terhadap pemanfaatan media sosial oleh pelaku pedofilia melalui akun grup penggemar kaos dalam singlet anak SD, apalagi pelaku dengan mudahnya mengakses konten-konten yang berbau porno melalui status atau komentar oleh anggota yang mengundang birahi untuk memancing para korbannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis makna bahasa yang tergambar didalam akun “Penggemar Kaos dalam Singlet Anak SD”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian eksplanatoris. Sebagai unit amatannya seperti update status, dan kolom komentar di facebook. Dari hasil penelitian terkait makna bahasa dalam akun “Penggemar Kaos Dalam Singlet Anak SD” yang mana mengunakan analisis wacana Van Dijk yakni dari segi tematik, skematik, stilistik, sintaksis, semantik menggambarkan hasrat atau gairah seksual yang menimbulkan penyimpangan seksual oleh pelaku pedofilia yang dilihat dari status akun, kolom komentar akun dan status anggota akun tersebut. Sedangkan dari sisi retoris tidak ada sama sekali. Penggunaan kata-kata yang menunjukkan bahwa anggota grup tersebut sama-sama pelaku pedofilia. Di grup ini, anggota pedofilia berkomunikasi secara intens dengan sesama pedofilia dan saling berbagi informasi mengenai korban atau anak-anak yang menjadi sasaran seperti melalui media gambar. Di kolom komentar masing-masing para pedofilia akan saling mengungkapkan keinginan yang berupa hasrat yang menyimpang, baik dituju ke foto korban maupun ke sesama pelaku pedofilia. Inilah alasan kenapa para pedofilia benar-benar memanfaatkan internet khusunya media sosial facebook sebagai sarana untuk menyalurkan hasrat atau keinginan mereka. Selain itu, dengan internet atau media sosial facebook para pedofilia lebih bebas berekspresi walaupun hanya melalui kata-kata atau gambar, namun para pedofilia ini sudah cukup merasa puas dengan balasan komentar anggota pedofilia lainnya.