Efek Sabar dan Syukur Terhadap Penyesuaian Pernikahan

Abstract

Abstract One of the keys to achieving a quality of marriage is the marital adjustment. Marital adjustment is defined as the process of mutual adjustment between husband and wife in all aspects of their life. There are many challenges faced, so it requires patience and gratitude. Patience is self-control from bad actions, accompanied by an optimistic attitude, never giving up, being open to new information and solutions, and not easily complaining. Meanwhile, gratitude can be defined as positive feelings to oneself, others, the environment and even God, and is expressed in behavior. This study aimed to explore effect of patience and gratitude on marital adjustment. The research approach used is quantitative, involving 203 respondents (male = 64, female = 139), taken by purposive sampling technique. Criteria of respondent are married Muslim, age of marriage between 0-2 years. The scale used in this study is the RDAS (Revision Dyadic Adjustment Scale) for marital adjustments with 0.796 reliability, the Patience Scale with 0.749 reliability and the Gratitude Scale in Islamic Psychology with a reliability of 0.839. Statistical analysis techniques use multiple regression. The results of this study indicate an F value of 18,717 with a probability value of 0.000 (p <0.05). This data shows that the variables of patience and gratitude have an effect on marital adjustments by 15.8 percent, or with the R square coefficient (R²) value of 0.158. Abstrak Salah satu kunci dari tercapainya kualitas pernikahan adalah adanya penyesuaian pernikahan.  Penyesuaian pernikahan didefinisikan proses saling menyesuaikan antara suami dan istri pada seluruh aspek kehidupannya. Pada prosesnya banyak tantangan yang dihadapi sehingga membutuhkan variabel sabar dan syukur. Sabar adalah pengendalian diri dari tindakan yang tidak baik, disertai sikap optimis, pantang menyerah, terbuka kepada informasi baru maupun solusi, serta tidak mudah mengeluh. Sedangkan syukur dapat diartikan perasaan positif kepada diri sendiri, orang lain, lingkungan dan bahkan Tuhan dan diekspresikan dalam perilaku. Penelitian ini berupaya untuk melakukan studi tentang pengaruh sabar dan syukur terhadap penyesuaian pernikahan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, melibatkan 203 responden (Laki-laki=64, Perempuan=139), diambil dengan teknik purposif, dengan kriteria yang sudah menikah, Muslim, usia pernikahan 0-2 tahun. Adapun skala yang digunakan pada penelitian ini adalah RDAS (Revision Dyadic Adjustment Scale) untuk penyesuaian pernikahan dengan reliabilitas 0.796, Skala Sabar dengan reliabilitas 0.749 dan Skala Syukur dalam Psikologi Islam dengan reliabilitas sebesar 0.839. Teknik Analisa statistik menggunakan multiple regression. Hasil penelitian ini menunjukan adanya nilai F sebesar 18.717 dengan probabability value sebesar 0.000 (p< 0.05). Data ini menunjukkan bahwa variabel sabar dan syukur memberikan pengaruh terhadap penyesuaian pernikahan sebesar 15,8 persen, atau dengan nilai koefisien R square (R²) sebesar 0.158