Dakwah yang Menyelamatkan: Memaknai Ulang Hakikat dan Tujuan Da’wah Islamiyah

  • Agus Setyawan IAI Sunan Giri Ponorogo
Keywords: Da'wah Islamiyah, dakwah, Islam, jihad media sosial, keselamatan

Abstract

Lately, the Indonesian public has been obsessed with the phenomenon of Islamic preachers who always invoke hate speech, slander, and deception in the name of Islam. Islam then comes as frightening not only towards non-Muslims but also fellow Muslims. The Islamic teachings of “salvation” suddenly seemed to be hated, leading to propaganda to “harm” human beings and their natural environment. Much of the Islamic material comes down to the Jihadist war's sole teachings against the “enemies of Islam.” This situation must be stopped by evoking Islam's eternal teachings, namely the “salvation”. This article complements a discussion of recent phenomena and aims to reinforce arguments about the importance of conducting “social media jihad” to counter existing radical drownings. By conducting a method to understand a thick description of the dakwah phenomenon on social media that surfaces lately, especially of those with elements of violence and radicalism, shown that the conservatism of the Y generation in social networks and their real movements has been strengthened. The relevant stakeholders must challenge the trend consecutively by enforcing relevant regulations.

Keywords: Da'wah Islamiyah, dakwah, Islam, social media jihad, salvation.

 

Belakangan ini publik Indonesia ramai dengan fenomena dai yang lantang selalu menyerukan pada ujaran kebencian, fitnah dan hoax yang mengatasnamakan Islam. Tampilan Islam menjadi seram tidak hanya bagi umat non Muslim, tapi juga di kalangan Islam sendiri. Ajaran Islam yang seharusnya “menyelamatkan” tiba-tiba tampil dengan penuh kebencian yang mengarah menjadi propaganda “mencelakakan” manusia dan alam sekitarnya. Banyak materi keislaman tereduksi menjadi hanya ajaran dakwah - jihadi berupa perang melawan “musuh-musuh Islam”. Keadaan ini perlu diurai dengan mengetengahkan lagi ajaran perennial Islam yaitu “keselamatan”. Artikel ini melengkapi diskusi fenomena dakwah mutakhir dan bertujuan memperkuat argumen betapa pentingnya melakukan “jihad medsos” dalam rangka melawan dakwah-dakwah radikal yang ada. Melalui metode penggambaran kental (thick description) untuk membaca fenomena dakwah di medsos yang marak belakangan ini, khususnya yang mengandung unsur kekerasan dan radikalisme, tampak penguatan konservatisme kaum milenial dalam medsos dan gerakan-gerakan nyatanya. Para pemangku kebijakan, baik dari unsur pemerintah ataupun kelompok Islam moderat, pun diharapkan untuk mampu melakukan penegakan regulasi dan keberanian dalam melakukan kontranarasi dakwah radikal dengan sungguh-sungguh.

Kata kunci: Da'wah Islamiyah, dakwah, Islam, jihad media sosial, keselamatan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Addini, Agnia. “Fenomena Gerakan Hijrah di Kalangan Pemuda Muslim Sebagai Mode Sosial.” Journal of Islamic Civilization Volume 1, Nomor 2 (2019): 109–18.

Adha, Muhammad Mona, and Erwin Susanto. "Kekuatan Nilai-nilai Pancasila dalam Membangun Kepribadian Masyarakat Indonesia." Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan 15, no. 01 (2020): 121-138. https://doi.org/10.37680/adabiya.v15i01.319.

Ahimsa-Putra, Heddy Shri. “Fenomenologi Agama: Pendekatan Fenomenologi untuk Memahami Agama.” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan vol.20, no. 2 (2012): 271–304.

Angkouw, Gabriel James, and Iky Sumarthina Putri Prayitno. "Scriptural Reasoning: Peran Kitab Keagamaan dalam Pendidikan Agama Multikultural di Young Interfaith Peacemaker Community Indonesia." Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan Dan Keagamaan 15, no. 01 (2020): 69-91. https://doi.org/10.37680/adabiya.v15i01.410.

Dahlan, Fahrurrozi. “Fundamentalisme Agama: Antara Fenomena Dakwah dan Kekerasan Atas Nama Agama.” Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies 6, no. 2 (2012): 331–346.

Fahrurrozi. Model-Model Dakwah di Era Kontemporer. Mataram: LP2M UIN Mataram, 2017. https://www.pdfdrive.com/model-model-dakwah-di-era-kontemporer-d56341449.html.

Fitri, Rahmi Nur, and Indah Rama Jayanti. "Fenomena Seleb Hijrah: Tendensi Ekslusivisme dan Kemunculan Kelompok Sosial Baru." MUHARRIK: Jurnal Dakwah dan Sosial 3, no. 01 (2020): 1-17. https://doi.org/10.37680/muharrik.v3i01.222.

Flash, Nazir’s. “Nazir’s Flash: Filsafat dan Hikmah.” Nazir’s Flash (blog), 6 Juli 2011. http://tulsanhukum.blogspot.com/2011/07/filsafat-dan-hikmah.html.

Geertz, Clifford. The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books, Inc., Publishers, 1973.

Hsb, Zanniro Sururi. “Agama dan Virtualitas (Menelisik Aktivitas Khalayak dalam Fenomena Sosial dan Ritual Keagamaan di Dunia Virtual).” Jurnal Komodifikasi 7 (2019).

Media, Kompas Cyber. “Pengamat Terorisme: Ada Pesan di Balik Penusukan Wiranto...” KOMPAS.com. Diakses 18 Juli 2020. https://nasional.kompas.com/read/2019/10/11/12172341/pengamat-terorisme-ada-pesan-di-balik-penusukan-wiranto.

Musthofa, Musthofa. “Prinsip Dakwah via Media Sosial.” Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama 16, no. 1 (2016): 51–55.

Nuwairah, Nahed. “Dakwah di Tengah Keragaman Masyarakat: Hakikat dan Strategi.” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 13, no. 25 (2 November 2017): 15–26. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v13i25.1713.

Puteri, Perdana Aysha. “Makna Kata Islam Dalam Al-Qur’an Dan Implikasinya Terhadap Pandangan Keberagamaan Umat.” Undergraduate, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2017. http://digilib.uinsby.ac.id/15362/.

Qorib, Muhammad. TEOLOGI CINTA Implementasi Doktrin Islam di Ruang Publik. 1 ed. Yogyakarta: BILDUNG, 2018.

Rantona, Safutra. “Fenomenologi-Kritis : Komunikasi Lingkungan.” DISKURSUS KOMUNIKASI (blog), 30 September 2018. https://safutrarantona.wordpress.com/2018/09/30/fenomenologi-kritis-komunikasi-lingkungan/.

Rohmatulloh, Dawam Multazamy. “In Meme Dakwah: A Netnographic Study of Garis Lucu Social Media Accounts”. In The 19th Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS 2019). Zenodo, 2019. doi:10.5281/zenodo.3991863.

Safri, Arif Nuh. “Membangun Keagamaan yang Inklusif dan Dialogis (Reinterpretasi Term al-Islam dalam al-Qur’an).” An-Nur Jurnal Studi Islam VIII (2016).

———. “Reinterpretasi Makna Al-Islam dalam Al-Qur’an (Menuju Keagamaan yang Etis dan Dialogis).” ESENSIA Vol 17, No. 1 (April 2016): 29–38.

Setyawan, Agus. “SENI MUSIK ISLAMI (Cara Memahami Seni Musik Seyyed Hossein Nasr).” QALAMUNA - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol. 7 No. 1 (2015).

———. “Tasawuf Dan Radikalisme Atas Nama Islam (Suatu Alternatif Mencegah Radikalisme Di Dunia Islam).” Dialogia: Jurnal Studi Islam Dan Sosial 14, no. 1 (8 Desember 2016): 63–80. https://doi.org/10.21154/dialogia.v14i1.644.

Published
2020-11-09
How to Cite
Setyawan, A. (2020). Dakwah yang Menyelamatkan: Memaknai Ulang Hakikat dan Tujuan Da’wah Islamiyah. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan Dan Keagamaan, 15(02), 189-199. https://doi.org/10.37680/adabiya.v15i02.487
Abstract views: 2389 , PDF (Bahasa Indonesia) downloads: 2628