Main Article Content

Abstract

Pembuatan susu kedelai organik bertujuan  untuk memberikan keterampilan siswa SMA berwirausaha. Terutama siswa SMA yang akan lulus. Metode yang digunakan demonstrasi yang selanjutnya para peserta diminta mempraktekannya. Dikarenakan adanya pandemi maka demonstrasi berlangsung secara online hingga mampu menjangkau banyak peserta termasuk masyarakat setempat dan mahasiswa. Pemilihan kegiatan pembuatan susu kedelai karena berdasarkan survei hampir semua kalangan menyukai susu kedelai. Alasan  pemilihan kedelai organik, usaha ini masih belum ditemukan, sehingga dapat menjadi peluang bisnis yang baik dalam berwirausaha. Siswa SMA yang umumnya sedikit memperoleh keterampilan dibanding siswa SMK, itu alasan kedua diberikan bimbingan ini, terlebih  kegiatan ini diberikan saat siswa SMA akan lulus sekolah. Hasil akhir kegiatan ini yang sudah melaporkan terbentuk tiga pengusaha susu kedelai dua dari masyarakat satu dari mahasiswa. Namun kesulitan memperoleh dan mahalnya harga kedelai organik, yang tidak sebanding dengan harga jual, para pengusaha jadi beralih menggunakan kedelai non organik.

Article Details

Author Biographies

Mayarni Mayarni, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka

Dosen Biologi di Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka

Susanti Murwitaningsih, Universitas Muhammadiyah Prof. DR.Hamka

Pendidikan Biologi FKIP Uhamka

Yuni Yulianti, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Pendidikan Biologi FKIP Uhamka
How to Cite
Mayarni, M., Murwitaningsih, S., & Yulianti, Y. (2020). Pembuatan Susu Kedelai Organik Sebagai Salah Satu Peluang Bisnis Penambah Penghasilan Keluarga. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 18(2), 259–268. https://doi.org/10.33369/dr.v18i2.13861

References

  1. Arianty, N., & Masyhura. (2019). Strategi Pemasaran Susu Kedelai Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga. Seminar Nasional Kewirausahaan, 1(1), 257–264. https://doi.org/10.30596/snk.vlil.3620
  2. Gulo, N. (2006). Substitusi Susu Kedelai Dengan Susu Sapi Pada Pembuatan Soyghurt Instan. 4(2), 70–73.
  3. Hajirostamloo, B. (2009). Comparison of nutritional and chemical parameters of soymilk and cow milk. World Academy of Science, Engineering and Technology, 57, 436–438. https://doi.org/10.5281/zenodo.1077072
  4. Han, K. K., Jr., J. M. S., Haidar, M. A., & Rodrigues, G. (2002). Benefits of soy isoflavone therapeutic regimen on menopausal symptoms. Obstetrics & Gynecology, 99(3), 389–394. https://doi.org/10.1016/s0029-7844(01)01744-6
  5. Jain, M. (1988). Educating health workers and villagers on the dietary uses of soy foods in Madhya Pradesh, India. Food & Nutrition Bulletin, 10(4), 41–44. https://doi.org/10.1177/156482658801000421
  6. Mayarni, & Hazimah, D. (2020). Relationship between Analytical Thinking Ability and Creative Thinking Ability in Ecological Materials. Ice Stem, 28–36.
  7. Mayarni, M., & Yulianti, Y. (2020). Hubungan antara Kemampuan Berpikir Kritis dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Ekologi. PENDIPA Journal of Science Education, 4(3), 39–45. https://doi.org/10.33369/pendipa.4.3.39-45
  8. McCue, P., & Shetty, K. (2004). Health Benefits of Soy Isoflavonoids and Strategies for Enhancement: A Review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 44(5), 361–367. https://doi.org/10.1080/10408690490509591
  9. Picauly, P., Talahatu, J., & Mailoa, M. (2015). Pengaruh Penambahan Air Pada Pengolahan Susu Kedelai Effect of Water Addition in the Processing of Soya Milk. AGRITEKNO, Jurnal Teknologi Pertanian, 4(1), 8–13.
  10. Prasetyo, Y. (2015). Kesadaran Masyarakat Berolahraga Untuk Peningkatan Kesehatan Dan Pembangunan Nasional. Medikora, 11(2), 219–228. https://doi.org/10.21831/medikora.v11i2.2819
  11. Vij, S., Hati, S., & Yadav, D. (2011). Biofunctionality of Probiotic Soy Yoghurt. Journal Food and Nutrition Sciences, 02(05), 502–509. https://doi.org/10.4236/fns.2011.25073
  12. Winarsi, H., Purwanto, A., & Dwiyanti, D. H. (2010). Kandungan Protein dan Isoflavon pada Kedelai dan Kecambah Kedelai A Study on Protein and Isoflavone Content of the Soy and Soy Germ. 15(2), 181–187. https://doi.org/https://doi.org/10.24002/biota.v15i2.2696