Kejenuhan Mahasiswa dalam Mengikuti Perkuliahan Daring dan Strategi Penanggulangannya

Abstract

Abstract: This article is aimed at discussing college student's burnout in taking online lectures during the Covid-19 pandemic, the study focuses on two factors, namely: factors that cause college students being burnout and learning strategies that can be implemented to solve the college students burnout. The research method used a descriptive method with a qualitative approach, data sources consisted of primary data in the form of interviews with STIA Cimahi students and lecturers, and secondary data sources. The results of the study revealed that student burnout is caused by internal factors that come from himself, such as the unfamiliarity of online learning systems and external factors, such as the monotony of lecturers in delivering material. Therefore, in solving these problems, the researchers found several strategies that needed to be prepared by lecturers, namely changing online learning methods that would be more flexible, changing learning materials by accommodating contextual issues, and expanding learning media by utilizing social networks. Abstrak: Artikel ini ditujukan untuk mengkaji kejenuhan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan daring di masa pandemi Covid-19, kajian difokuskan kepada dua faktor, yaitu: faktor yang menyebabkan mahasiswa jenuh dan strategi pembelajaran guna menanggulangi kejenuhan mahasiswa. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, sumber data terdiri dari hasil wawancara dengan mahasiswa dan dosen STIA Cimahi dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan kejenuhan mahasiswa disebabkan oleh faktor internal yang berasal dari dirinya sendiri seperti tidak terbiasanya belajar dengan sistem daring dan faktor eksternal, seperti monotonnya dosen dalam menyampaikan materi. Oleh karena itu, dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada, maka peneliti menemukan beberapa strategi yang perlu dipersiapkan oleh dosen, yakni mengubah metode pembelajaran daring yang lebih fleksibel, mengubah materi pembelajaran dengan mengakomodasi isu-isu kontekstual, serta memperluas media pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial.