METODE PENGAJARAN KECERDASAN EMOSIONAL MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA

Muhammad Thoriq Fauzan(1*),

(1) Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Gemolong Sragen Jawa Tengah
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/profetika.v19i1.7754

Abstract

The background of this research is the method of teaching in formal school in general less attention to emotional development. The problems seen in MTs N Tanon are, among others, many who like to play truant, less attention to school tasks, not focus on solving problems such as lack of discipline in dressing, smoking out of school during school hours and school time and no less respect to the teacher and the teacher in the school. Therefore, additional curriculum is needed to complement the curricular activities so that the students' emotional development becomes more holistic and comprehensive. Learning emotional intelligence will benefit the students themselves and the people around them. The purpose of this study is to describe the learning method in MTs N Tanon and also to know the impetus and impediment of emotional teaching in MTs N Tanon. The type of this research is by using descriptive qualitative, and using ethnography approach. Data method by interview, observation, and documentation. The results of this study indicate that: First, the method of teaching emotional intelligence is in accordance with the characteristics of teaching methods of emotional intelligence or called the five dimensional methods of teaching emotional intelligence, emotions in terms of morals, thinking skills EQ, problem solving, social skills, self motivation and ability to perform. Second there are supporters and obstacles in the method of teaching emotional intelligence through extracurricular scout activities in MTs N Tanon. Supporting teaching methods Supporting factors include intrinsic and extrinsic factors. The intrinsic factor is the motivation in students to commit themselves to extracurricular activities. Extrinsic factors that contribute to the success of extracurricular activities in MTs N Tanon include the dedication of extra pengampu, a conducive environment, the existence of competition and support from the school. The inhibiting factor inhibiting methods of extracurricular activities in MTs N Tanon is the number of children left behind by parents and lack of understanding from teachers at MTs N Tanon. Latar belakang penelitian ini adalah metode pengajaran disekolah formal pada umum  nya kurang memperhatikan pengembangan kecerdasan emsoional.  Permasalahan yang terlihat di MTs N Tanon antara lain masih banyak nya siswa yang suka membolos, kurang perhatian terhadap tugas-tugas sekolah,  tidak fokus pada penyelesaian masalah seperti kurang displin dalam berpakaian, merokok diluar sekolah sewaktu jam pelajaran maupun waktu pulang sekolah dan juga kurang hormat terhadap bapak dan ibu guru di lingkungan sekolah. Untuk itu diperlukan pengajaran pada ekstra kurikuler sebagai pelengkap pada kegiatan ko kurikuler, sehingga perkembangan  emosi siswa menjadi lebih holistik dan komprehensif. Memeliki kecerdasan emosi akan bermanfaat bagi siswa itu sendiri dan orang-orang yang disekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi metode pengajaran kecerdasan emosional di MTs N Tanon dan juga mengetahui pendorong dan penghambat pengajaran kecerdasan emosional di MTs N Tanon.  Jenis penelitian ini berupa penelitian lapangan dengan analisis deskriptif kualitatif, dan memakai pendekatan etnografi .Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, Metode pengajaran kecerdasan emosional sudah sesuai dengan ciri-ciri metode pengajaran kecerdasan emosional atau disebut dengan lima dimensi metode pengajaran kecerdasan emosional yaitu emosi dari segi moral, ketrampilan berpikir EQ, pemecahan masalah, ketrampilan sosial, motivasi diri dan kemampuan berprestasi. Kedua terdapat pendukung dan penghambat dalam metode mengajarkan kecerdasan emosional melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MTs N Tanon. Pendukung metode pengajaran Faktor penunjang tersebut antara lain faktor intrinsik dan esktrinsik. Faktor instrinsik adalah motivasi dalam diri siswa untuk berkomitmen dalam kegaiatan ekstrakurikuler. Faktor ekstrinsik yang berperan terhadap kesuksesan kegiatan ekstrakurikuler di MTs N Tanon antara lain dedikasi pengampu ekstra, lingkungan yang kondusif, adanya kompetisi serta dukungan dari pihak sekolah. Adapun penghambat Faktor penghambat dalam metode mengajarkan kegiatan ekstrakurikuler di MTs N Tanon adalah banyak nya anak- anak yang ditinggal oleh orang tua dan kurang adanya kesepahaman dari guru di MTs N Tanon

Keywords

teaching method, emotional Intelligence, extracurricular Scout.

References

Lexy, Moleong. 2013. Metodologi Peneltian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lin Nurbudiyani. 2013. Pelaksanaaan Pengukuran Ranah Kognitif, Aefktif dan Psikomotorik Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Muhammadiyah Palangkaraya, Pedagogik jurnal Pendidikan Vol 8 No 2

Miwati dan wisnu. 2016. Hubungan Antara Dukungan Orang Tua dengan Minat Mengikuti Ekstrakurikuler Karate di SMP Negeri 2 Taman Sidoarjo, . Jurnal Pendidikan dan Olah Raga dan Kesehatan Vol 4 No 2.

Mujahidah. 2015. Implementasi Teori ekologi Brofrenberner dalam Membangun Pendidikan Karakter yang Berkualitas . Samarinda : Lentera vol IXX No 2.

Niva Dolev. 2012. Developing Emotional Intelligence Competencies in Teachers Throught Group Based Coaching”. Leicester: University of Leicester

Rahman M, S,. 2014. Falsafah Insaniyah dalam Pemikiran Pendidikan Islam. Jurnal Islamuna Vol 1 No 1.

Samiaji Saraosa. 2012. Dasar- Dasar Penelitian Kulaitatif. Jakarta: indeks

Septiani dan Wiyono, 2012. Manajeman Kegaiatn Ekstarkurikuler dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah,. Manajemen Pendidikan Sekolah Vol 23 No 5.

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasiona. 2004 . Bandung : Citra Umbara

Article Metrics

Abstract view(s): 545 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.