Rekonstruksi Nilai Budaya Siri’ Masyarakat Makassar melalui Tokoh Zainuddin dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra

  • Abdul Kadir STKIP Cokroaminoto Pinrang
  • Aziz Thaba Universitas Muhammadiyah Makassar
Keywords: Suku Makassar, Siri’, Rekonstruksi Siri’

Abstract

Artikel ini berisi tentang realitas kehidupan masyarakat suku Makassar, khususnya mengenai budaya  siri’ yang  dijunjung tinggi orang Makassar. Artikel ini berfokuskan pada budaya Siri’ yang dijunjung tinggi masyarakat suku Makassar yang juga sebetulnya oleh masyarakat Bugis, Mandar, dan Toraja. Siri’ dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang mempertahankan kehormatan dan harga diri terhadap orang-orang yang mau menghina atau merendahkan harga dirinya, keluarga, ataupun kerabatnya. Siri’ diidentikkan pula dengan ‘malu’. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif, sebab penulis akan menggambarkan secara jelas nilai budaya siri’. Dalam tipe penelitian ini, realitas bersifat ganda, holistik, hasil konstruksi, dan merupakan hasil pemahaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Siri’ sifatnya mutlak, tanpa tawar menawar. Apabila seseorang dijatuhkan harga dirinya, maka ia tidak akan diam saja. Seperti pada penjelasan Hamka, menjaga harga diri merupakan kewajiban moral yang paling tinggi. Bahkan, demi siri’ seseorang rela mengorbankan apa saja, termasuk jiwanya. Dalam penelitian ini menggambarkan Zainuddin sangat merendahkan diri akibat cintanya yang sangat besar terhadap Hayati. Meski akhirnya ia sadar bahwa hidup harus tetap berjalan, sebagai seorang lelaki Makassar, ia memiliki rasa “pantang” dalam memperjuangkan sesuatu dan dalam menghadapi masalah hidup. Dalam hal ini Rekonstruksi siri sebagai bentuk keteguhan prinsip dan perilaku mulia yang dijunjung tinggi masyarakat Makassar.

References

Abdullah, Irwan. 2006. Sangkan Paran Gender. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Abdullah, Irwan. 2006. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Akbar, Syahrizal. 2013. “Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan dalam Novel Tuan Guru Karya Salman Faris”.Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. Vol 1. Nomor 1. 2013. Halaman 54-68.

Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan. Nasional Balai Pustaka.

Aydin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Basjah, Salam dan Sappena Mustaring. 2003. Siri’ danPesse. Makassar: Pustaka Refleksi.

Damono, Sapardi Djoko. 1978. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Depdikbud.

Darwis, Rizal & Asna Uswan Dilo. 2012. “Implikasi Falsafah Siripada Masyarakat Suku Makassar di Kabupaten Gowa”. Jurnal el Harakah. Vol. 14. No. 2: 186-205.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyautama.

Eva Hung. 2002. Kajian Kebudayaan Nusantara dalam Novel Angkatan 90-an. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Fiske, John. 2005. Representasi Nilai Budaya. Jakarta: Kencana.

Griswold, Wendy. 1981. “American Character and The American Novel: An Expansion of Reflection Theory in The Sociology of Literature”. TheUniversity of Chicago Press Journals, Volume 86, Nomer 4, Januari 1981.

Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Balai Pustaka.

Hamka. 2013. Tenggelamnya Kapal van Der Wijck. Jakarta Timur: PT Balai Pustaka.

Herlina. 2013. “Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia (Kajian Sosiologi Sastra, Resepsi Pembaca, dan Nilai Pendidikan)”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. ISSN: 1693-623X Vol I, No, 2013 (Hal. 85-96).

Isaac, Neil D. 2009. Fiction Into Film: A Walk in The Spring Rain. New York: A Delta Book.

Kotler, Philip. 2009. Masyarakat dan Kebudayaan (Ed. Terjemahan oleh Ayunindita). Jakarta : Erlangga.

Mattulada. 1975. Latoa Satu Lukisan Analitis terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Disertasi. Jakarta: Program Doktor Ilmu Antriopologi Universitas Indonesia.

Miles, M.B. dan Huberman, A.M. 1984.Qualitative Data Analysis: A Source Book or. New Methods. Beverly Hills: Sage Publication.

Mouillaud, Geneveive. 1967. The Sociology of Stendhal's Novels: Preliminary Research.Beverly Hills: Sage Publication.

Muhtamar, Shaff. 2007. Masa Depan Warisan Luhur Kebudayaan Sulsel. Makassar: Pustaka Refleksi.

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja. Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2008. Komunikasi Efektif Suatu Pendekatan Lintas Budaya.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Naringgoyudo. 2013. Ilmu dan Budaya Dasar. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah MadaUniversitas Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi (Edisi Revisi). Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Pelras, Christian. 2006.Manusia Bugis. Cetakan Pertama. Terjemahan oleh Abdul Rahman Abu, Hasriadi, dan Nurhady Sirimorok. Jakarta: Nalar.

Pradopo, Rachmat Joko. 1994. Beberapa Teori sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Priatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi Aksara.

Pradotokusumo. 2005. Pengkajian Karya Sastra. Jakarta: Gramedia.

Prasetijo, R danIhalauw, J. 2005.Perilaku KonsumenYogyakarta: Andi Offset.

Prasetyani. 2009. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahim, A. Rahman. 1982. Sikap Mental Bugis (Berdasarkan Lontarak-Lontarak Latoa dan Budi Istikharah). Ujung Pandang: Universitas Hasanuddin.

Sangidu. 2004. Penelitian Sastra, Pendekatan Teori Sastra, Metode, Teknik, dan Kiat. Yogyakarta:Unit Penerbitan Sastra Barat UGM.

Semi, Atar. 1993. Pendekatan Teori, Sejarah dan Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung : Pionir Jaya.

Setiadi, Elly. 2006. Teori Fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Singer. 2011 “A Novel Approach: TheSociology of Literature, Children’s Books, and Social”. Intertaional Journal of Qualitative Methods: USA.

Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajawali.

SoekantoSoerjono. 2001. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soekanto, Soerjono. 1983. Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial. Surabaya : Raja Grafindo Persada.

Soelaeman. 2005. TeoriSastra, Sebuah Pengantar Komprehensif. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suhariyadi. 2009. Sastra dan Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press

Sumardjo, Jakob, dan Saini K. M. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Tarigan, HG. 1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Alfabeta.

Waluyo, Herman J. 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1956. Theory of Literature. New York: Harcourt, Brace & World, Inc (Terjemahan Melany Budiyanto. 1989. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.

Yahya, Harun. 2011. Pembelajaran Sastra Multikultural di Sekolah. Bandung: Alfabeta.

Yohanna. 2008. Representasi Nilai Budaya Indonesia. Medan: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.

Zeratta, A.F. 1973. Bimbingan Apresiasi Karya Sastra (Ed. Terjemahan oleh Agustam Efendy). Bandung: Alfabeta.

Published
2019-12-14
How to Cite
Kadir, A., & Thaba, A. (2019). Rekonstruksi Nilai Budaya Siri’ Masyarakat Makassar melalui Tokoh Zainuddin dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra. Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(2), 52-65. Retrieved from https://ejournals.umma.ac.id/index.php/idiomatik/article/view/277