Main Article Content

Abstract

Pengembangan dan pendidikan karakter kembali menemukan momentumnya belakangan ini, bahkan menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan Nasional (kini Kemendikbud). Meski sebenarnya dalam beberapa tahun terakhir, telah banyak perbincangan baik melalui konperensi, seminar dan pembicaraan publik lainnya, belum banyak terobosan kongkrit dalam memajukan pendidikan karakter. Dengan kebijakan Kemendikbudnas, pendidikan karakter sudah saatnya dapat terlaksana secara kongkrit melalui lembaga-lembaga pendidikan dan masyarakat luas.Segera jelas, pendidikan karakter terkait dengan bidang-bidang lain, khususnya budaya, pendidikan, dan agama. Ketiga-tiga bidang kehidupan terakhir ini berhubungan erat dengan nilai-nilai yang sangat penting bagi manusia dalam berbagai aspek kehidupannya. Tetapi, ketiga sumber nilai yang penting bagi kehidupan itu dalam waktu-waktu tertentu dapat tidak fungsional sepenuhnya dalam terbentuknya individu dan masyarakat yang berkarakter, berkeadaban, dan berharkat. Budaya, pendidikan dan bahkan agama boleh jadi mengalami disorientasi karena terjadinya perubahan-perubahan cepat berdampak luas, misalnya, industrialisasi, urbanisasi, modernisasi dan terakhir sekali globalisasi. Pembangunan karakter juga bisa membentuk pribadi-pribadi yang pandai bergaul denga orang lain atau bersosialisai dengan baik dimanapun dia berada dan dengan siapapun dia hidup, sebab dengan pendidikan karakter yang baik akan lahir dari yang berssangkutan sifat-sifat terpuji,karena sudah berkarakter pada dirinya menjadi sebuah karakteristik.

Keywords

Pembangunan Pendidikan Karekter Umat Islam dan Dakwah

Article Details

How to Cite
Fahrurrozi, Fahrurrozi. 2014. “MEMBANGUN UMMAT MELALUI PEMBINAAN KARAKTER”. TASÂMUH 11 (2):205-46. https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/tasamuh/article/view/638.

References

  1. Abd. Hamid Yunus, Da.irah al­Ma.arif, II, (Cairo: Asy.syab, t.t)
  2. Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Islam Sebagai Basis Pendidikan Karakter, (Yogyakarta:Sinar Grafka, 2007)
  3. Ahmad Amin. Etika (Ilmu Akhlak). Terj. oleh Farid Ma’ruf. (Jakarta: Bulan Bintang, 1995) Cet. VIII
  4. Abdul Madjid dan Diah Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung: Rosdakarya, 2011)
  5. Ahmad Warson Munawwir, Kamus a­Munawwir (Yogyakarta: Krapyak Press,1997)
  6. Amin Abdullah,Seri Kumpulan Pidato Guru Besar: Rekonstruksi Ilmu­ Ilmu Keislaman,(Yogyakarta:Suka Press, 2003)
  7. A Mustafa, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Pustaka Setia, 1999), Cet. III.
  8. Ainain, Ali Khalil Abu. Falsafah al­Tarbiyah f al­Quran al­Karim. T.tp.: Dar al-Fikr al-‘Arabiy. Al­Hadits alNabawiy.1985.
  9. A. Malik Fajar, Madrasah dan Tantangan Modernitas (Bandung: Mizan, 1999)
  10. Al-Attas, Syed Naquib, Konsep Pendidikan dalam Islam, Suatu Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam, terj. Haidar Baqir. cet.IV. Bandung: Mizan, 1994)
  11. Ali Abdul Halim Mahmud, Tarbiyah Khuluqiyah, terj. Affudin (Solo: Media Insani Press, 2003)
  12. Agus Sujanto, et.al, Psikologi Kepribadian (Jakarta, Bumi Aksara, 2009)
  13. Azyumardi Azra, Pendidikan Karakter: Peran Sekolah dan Keluarga, dalam http://www.erlangga.co.id/ umum/7405-pendidikan-karakter-peran-sekolahdan-keluarga-.html
  14. CP. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, terj. Kartini Kartono (Jakarta: PT. Raja Grafndo Persada, 1993)
  15. D. Yahya Khan, Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri (Yogyakarta: Pelangi Publishing, 2010), D o n i Koesoema A, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global (Jakarta: Gramedia, 2010)
  16. Dharma Kesuma, et.al, Pendidikan Karakter (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011)
  17. Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2011)
  18. Echols, M. John dan Hassan Shadily. (1995). Kamus Inggris Indonesia: An English­Indonesian Dictionary. Jakarta: PT Gramedia. Cet. XXI. (Ryan and Bohlin, 1999)
  19. Echols dan Shadily, Kamus Besar Bahasa Inggris, Jakarta: Pusat Bahasa Dikbud, 1995).h. 214. (Pusat Bahasa Depdiknas, 2008)
  20. Faisal Ismail, Paradigma Kebudayaan Islam. Yogyakarta: Titihan Ilahi Press. 1998)
  21. Frye, Mike at all. (Ed.) (2002).Character Education: Informational Handbook and Guide for Support and Implementation of the Student Citizent Act of 2001.
  22. North Carolina:Public Schools of North Carolina http/muslimdaily.net/index.php?page=artikel&subpage=detalil&detailed=41 dakses 02-11-2011.
  23. http/muslimdaily.net/index.php?page=artikel&subpage= detalil&detailed=41 dakses Sabtu, 7 Mei 2011http:/ zahrahm. Wordpress diakses tanggal 02-10-2011
  24. Hasan Sho’ub, Islam dan revolusi Pemikiran, terj. Lukmanul Hakim, (Surabaya: Risalah Gusti 1997)
  25. Hans Wehr, A Dictionary of Modern written Arabic (Wiesbaden: Otto Harrassowitz, 1979)
  26. Thomas Lickona, The Return of Character Education, Phe Delta Kippan, 1999)
  27. Masnur Muslih, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
  28. Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: Gramedia, 2000), h.392.
  29. Nurnaningsih, Pentingnya karakter Dalam Membentuk Generasi Cerdas Dan unggul, (Bandung, Pustaka Hidayah, 1997)
  30. Maragustam,“Revitalisasi Strategi Pembelajaran Agama Islam menapaki Abad Moderen”, dalam Jurnal Pendidikan Islam vol. 2, no. 1, (Yogyakarta: Fak.Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, 2001)
  31. Nursid Sumaatmadja, Pendidikan Pemanusiaan Manusia Manusiawi, (Bandung: ALFABETA, 2002)
  32. M. Furqon Hidayatullah, Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa (Surakarta: Yuma Pustaka, 2010)
  33. Marzuki, Prinsip Dasar Akhlak Mulia: Pengantar Studi ­Konsep Dasar Etika dalam Islam. Yogyakarta: Debut Wahana Press-FISE UNY, 2009)..
  34. Moeliono, Anton M. (Penyunting), Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1996)
  35. Muka Sa’id, Etika Masyarakat Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita, 1986)