KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-MA’ARIJ AYAT 19-35 (KAJIAN TAFSIR AL-MARAGHI)

Abstract

Abstrak Tujuan peneliti mengkaji QS. al-Ma’arij ayat 19 sampai 35 berdasarkan tafsir al-Maraghi adalah untuk mengetahui kosep pendidikan akhlak menurut Ahmad Mushthafa (al-Maraghi). Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dengan cara mencari, mengumpulkan, membaca buku-buku, dan menganalisis makna QS. Al-Ma’arij (70) Ayat 19 Sampai Ayat 35, dengan menggunakan kitab tafsir al-Maraghi. Serta lebih memfokuskan kepada konsep pendidikan akhlak itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam surah al-Ma’arij ayat 19-35 terkandung. Konsep pendidikan akhlak, diantaranya: berpedoman atau berpegang teguh terhadap tauhid, al-qur’an dan hadist dan juga kita harus menjauhi sifat tercela yang umum dimiliki oleh manusia yaitu sifat keluh kesah dan kikir. Kedua sifat tercela tersebut sungguh tidak menguntungkan bagi kehidupan manusia, sehingga harus dijauhi dan dihapus dari kehidupan serta menggantinya dengan sifat yang terpuji yaitu sifat melapangkan hati, sabar, merasa senang dan sifat dermawan, murah hati, suka memberi. Agar terhindar dari sifat keluh kesah dan sifat kikir maka seorang muslim dapat melakukannya dengan cara sebagaimana yang dianjurkan dalam Q.S. al-Ma’arij (70) ayat 19-35 adalah sebagai berikut: mengerjakan shalat pada setiap waktu yang ditetapkan, menunaikan zakat dan mengeluarkan sedekah, beriman kepada adanya hari pembalasan, takut kepada azab Allah swt, memelihara kehormatan, menjaga amanat yang dipercayakan kepadanya, memberikan kesaksian dengan jujur dan adil, dan memelihara shalat dengan baik.