MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI PESANTREN SEBAGAI SARANA PEMBINAAN AKHLAK (Studi Kasus Pada Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Dusun Oli Desa Hitu Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah)

Abstract

Abstrak Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di pesantren sebagai sarana pembinaan akhlak meliputi dua jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik antara lain: adanya keinginan orang tua agar anaknya mempunyai pegangan hidup yang baik, agar menjadi anak yang berperilaku baik, agar menjadi anak yang sopan, dan tidak aneh-aneh. Sedangkan yang termasuk faktor ekstrinsik adalah: mata pelajaran agamanya lebih banyak, banyak kegiatan-kegiatan positif setiap harinya, dan pola pembinaan akhlak yang cukup bagus.(2) pondok pesantren Shuffah Hizbullah dalam membina akhlak santri menggunakan beberapa metode diantaranya: metode keteladananan atau pemberian contoh yang baik, metode latihan dan pembiasaan, metode kedisiplinan dan, metode ibra dan mauidazah. (3) Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat pondok pesantren Shuffah Hizbullah dalam membina akhlak santri yaitu faktor pendukungnya adalah dari diri santri itu sendiri, sesama teman atau santri, adanya dukungan dengan orang tua santri, adanya ustadz-ustadz. Sedangkan faktor penghambatnya adalah lingukungan pondok pesantren yang tidak ada pagar pembatasnya dengan perkampungan masyarakat sekitar, lebih banyak yang tinggal diluar pesantren daripada yang mondok, kerja sama dengan orang tua yang belum baik, dan lingkungan saat santri kembali ke kampungnya mereka lupa apa yang diajarkan dan diterapkan di pondok pesantren