Analisis penawaran kakao Indonesia

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penawaran kakao Indonesia, yakni: areal tanaman menghasilkan dan produktivitas. Penelitian ini menggunakan data sekunder time series dari tahun 1986-2006. Sebelum analisis, data time series diuji apakah stasioner dengan uji akar unit (unit root) atau DF-Test untuk menghindari spurious regression. Hasil DF-test menunjukkan bahwa data stasioner pada tingkat level dan intercept. Spesifikasi model terdapat 2 persamaan struktural (areal tanaman menghasilkan dan produktivitas) dan 1 persamaan identitas (produksi). Selanjutnya identifikasi mengikuti syarat keharusan (order condition), disimpulkan semua persamaan over identified, maka pendugaan parameternya menggunakan 2 SLS (Two Stage Least Square). Pendugaan parameter dalam keseluruhan persamaan yang telah dispesifikasi diolah dengan software Eviews 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Areal tanaman menghasilkan kakao dipengaruhi oleh harga kakao Indonesia pada tahun ke-t, harga kelapa pada tahun ke-t, tingkat bunga pada 1 tahun sebelumnya, upah tenaga kerja perkebunan pada tahun ke-t, dan harga pupuk pada tahun ke-t. Dan (2) Produktivitas kakao Indonesia dipengaruhi oleh harga kakao Indonesia pada tahun ke-t, harga pupuk pada 1 tahun sebelumnya, teknologi pada tahun ke-t, dan produktivitas pada 1 tahun sebelumnya. Berdasarkan  kesimpulan  yang  diperoleh,  maka  disarankan perlunya upaya peningkatan harga kakao ditingkat petani melalui fermentasi biji kakao, dan pemberian insentif bagi petani, sehingga dapat mendorongnya untuk meningkatkan areal tanaman menghasilkan terlebih produktivitas. Serta perlunya dukungan pemerintah yang berkaitan dengan perkreditan  agar petani mampu membiayai usahanya meliputi pemakaian pupuk, tenaga kerja, serta teknologi; sehingga petani tidak beralih pada komoditi yang lain.